HARUS MENONTON APA !? (1)

Dulu waktu saya masih SD, begitu banyak tontonan mengasyikkan di televisi. Mungkin yang lahir di tahun 90 an pasti tidak asing lagi dengan judul-judul macam Amigos, Charita de Angel, dan sejenisnya. Walaupun zaman itu lebih didominasi  telenovela, tetapi masih lebih baik daripada zaman sekarang. Saya sangat merindukan tayangan-tayangan yang mendidik untuk anak-anak sekarang. Menurut saya sekarang ini terlalu banyak tayangan yang sama sekali tidak penting alias sampah !

Saya harus kasar menyebutkannya, karena memang tidak ada artinya sama sekali. Bahkan jikapun kalian menonton itu, kalian tidak akan mendapatkan apa-apa setelahnya. Percuma.



Contoh yang paling terlihat adalah sinetron. Saya paling menghindari menonton sinetron. Untuk apa? Saya tidak ingin membuang waktu saya yang sedikit hanya untuk menonton acara pendongkrak rating stasiun tv itu. Berapa banyak ilmu yang saya dapat dari menonton sinetron? Saya rasa tidak lebih banyak dari kita membaca buku pelajaran saat sekolah dulu. Sinetron sekarang hanya terikat pada rating, tidak lagi memikir unsur pendidikan lagi di dalamnya. Ini aneh sekali, sebab sinetron tayang saat jam anak-anak menonton tv. 

Apa jadinya mereka nanti saat menonton seorang haji yang kasar, durhaka, iri, dengki dengan tetangganya yang lebih sukses daripada dirinya? Apa para penulis scenario tidak memikirkan ini? Entahlah.


Genre acara lain yang juga sama tidak mendidiknya adalah acara komedi. Lebih parah daripada sinetron menurut saya. Saya pernah ngetweet jika komedi seharusnya tidak perlu dengan cara adegan jatuh-jatuhan, pukul-pukulan dengan sterofoam, atau menepungi muka lawan main anda. 

Saya tidak pernah ketawa dengan hal semacam itu. Menurut saya sama sekali tidak mendidik ! parahnya lagi, acara ini tayang (lagi-lagi) saat jam anak-anak menonton tv. Bayangkan apa yang terjadi ketika mereka meniru itu semua? Menepungi kawan sekolahnya, memukul kawannya dengan sterofoam? Astaga.

yuukkitasahur2233Picture1

Menurut saya komedi bisa menimbulkan suatu kelucuan bukan hanya dengan cara yang seperti itu. Setidaknya melucu lah dengan ‘halus’ tanpa perlu melakukan tindakan fisik.

Jujur saja, Olga Syahputra itu artis yang paling tidak pantas ada di televisi. Artis yang mulutnya sembarangan seperti itu masih saja laku di televisi. Sudah berkali-kali ditegur KPI masih saja bandel. Olga itu berkomedi dengan kasar. Dia melucu dengan menghina orang lain. Menurut saya itu HARAM dalam komedi.

Tidak seharusnya melucu dengan mencela orang lain. Herannya, dia muncul di mana-mana. Mungkin bayarannya lebih murah daripada artis yang lebih cerdas dari dirinya. Entahlah.

olga_syahputra_1

Acara selanjutnya yang tidak penting adalah berita. Baik itu berita infotaintment ataupun berita pemerintahan. Tiap hari ada saja berita tidak penting yang tayang. Mengapa ibu penipu yang bukan artis itu makin lama makin terkenal seperti anaknya? Padahal anaknya berbahasa saja aneh begitu. Apa untungnya meliput itu? Rating. Biar dibicarakan orang-orang.

ibu penipumuka dongo



Lalu berita tentang pemerintahan. Semakin lama semakin negatif. Ini pasti pengaruh Pemilu 2014 nanti. Semua pasti sudah tau tiap stasiun tv itu hampir pemiliknya terjun ikut partai politik. Dan lebih menyeramkannya, mereka dengan PD mencalonkan diri menjadi presiden dan wakil presiden. Maka jadilah media elektronik mereka jadikan ‘alat perang’ untuk saling menjatuhkan satu sama lain. 

Apalagi saat pemerintahan sekarang, saya kasian. Karena semua stasiun tv seperti bekerja sama untuk menjatuhkan citra mereka di mata rakyat. Media tv bukan cuma untuk menjatuhkan para pesaingnya, tapi juga untuk melindungi citra dari partai yang berada di balik media tersebut. Bahkan jika perlu jangan sampai ada berita jelek  mengenai partai mereka di stasiun tv sendiri.

0

Secara keseluruhan media tv lebih banyak menampilkan hal negatif daripada positif. Jam penayangan hal-hal positif tentang Indonesia sedikit sekali dibanding sinetron dan acara komedi. Miris sekali. Saya tidak ingin calon anak saya harus menonton acara-acara seperti saat dia dewasa nanti. Saya bingung harus menonton apa.

8 comments:

  1. hmm..dulu kita ngerasa tayangannya baik ya karena kita cuma dikasih opsi channel itu2 doang, beda dgn skrg yang kita bisa pilih tayangan yang sesuai apa yg kita pengen, bicara soal mendidik tidaknya menurut sayah telenovela yg kita tonton dulu juga kita suka karena ya murni hiburan, sayah tidak nemu jg sih apa unsur edukasinya,hihi

    "Menurut saya itu HARAM dalam komedi. Tidak seharusnya melucu dengan mencela orang lain"
    mencela itu hal yang puaaaaling umum dilakukan dalam komedi, mau itu komedi grup, SUC, slapstick, atau apapun lah (saya tida tau apakah ini termasuk genre atau apa), yang bikin beda itu apakah kita "mengaminkan" atau tidak akan celaan itu.
    contoh=
    a.Olga mencela fisik lawan mainnya di suatu program acara
    b.seorang comic mencela Andika Kangen Band
    kedua-duanya sama-sama berkonteks "mengata-ngatai" fisik bukan?

    intinya kita jangan bingung untuk menonton apa, bukankah Tuhan sudah menyuruh kita untuk "bacalah" bukan "menontonlah" ?, ajarkan anak kita nanti untuk lebih banyak membaca. as simple like that.

    *ditulis dalam keadaan santai dan takjub karena bisa kasih komen panjang kayagini haha

    ReplyDelete
  2. wah terimakasih mas ayub.. pertama kali ngomenin blog saya :D

    salah sih ya ngebandingin telenovela dengan acara yg mendidik hehe..

    olga ini gimana ya bilangnya.. komedinya keterlaluan sih kalo menurut saya. udah bukan candaan lagi kayanya. lebih ke penghinaan buat orang.
    mungkin bahasanya yang terlalu frontal yang jadinya bikin saya gak suka.
    saya rasa tiap orang mesti tau sampai mana dia boleh becandain orang-orang. karena ga setiap orang bisa nerima candaan dia itu.

    saran membaca itu boleh juga dipraktikkan nanti buat calon anak saya. hehehehe..

    makasih komennya. senang sekali ada yang menanggapi tulisan saya.

    ReplyDelete
  3. yap, sayah juga tida terlalu suka sih dengan lawakan yg cenderung kasar, tapi ya toh masyarakat cenderung suka, kalau untuk pelawak tv favorit saya tetap KOMENG, pelawak anti di bully hahaha
    sama sama mas rambo-chan, saya lg soksokan jadi blogger nih hahayy

    ReplyDelete
  4. nah itu dia. herannya kenapa banyak yang suka,ya?
    mungkin ada faktor masa lalu pernah diperlakukan seperti itu jadinya merasa 'bahagia' ketika ada orang yang diperlakukan sama dengannya saat itu.

    ayo mas ayub.. nge blog bareng biar rame hahaha

    ReplyDelete
  5. kalo gue sih lari nya ke laptop, abisnya kalo tipi kagak ada acara yg bagus, eh pas ada acara berita jadwalnya tabrakan sama acara sinetron kesukaan adek gue.. yang ada aku kalah -_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. gue sih seringnya ke laptop juga, cuman kalo udah bosen mainan laptop terus bisa aja nyalain tipi, tapi nontoni stasiun tv yang edukatif. semacam kompastv dan kadang2 suka nonton tvri juga hahaha..

      Delete
  6. Bener banget..sekarang itu susah banget ditemuin tayangan yang edukatif dan benar2 menghibur, kasihan anak2 kecil zaman sekarang di cengkoki akan hal2 jauh di atas usianya melalui media

    ReplyDelete
    Replies
    1. sekarang mesti cermat milih acara tv,mba. kalo salah tonton bahaya.. bisa2 'keracunan' acara ga mutu hahaha

      Delete

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan isi dari tulisan ini. Hargai dengan tidak berkomentar sekadar hanya untuk menaruh link blog anda. Terimakasih. Buat yang terindikasi spammer, akan langsung saya hapus dan report spam.