A COPY OF MY MIND REVIEW

A Copy Of My Mind


Berawal dari rasa penasaran karena banyak reviewnya berseliwiran di timeline saya. Akhirnya memutuskan untuk menonton film ini. Saya rela antri diantara pengunjung bioskop yang lebih ingin menonton film barat yang lagi happening sekarang. Saya kaget karena sampai A Copy Of My Mind habis diputar jumlah penontonnya hanya 4, itu sudah termasuk saya sendiri. GIla! Film Indo kalah jauh peminatnya daripada film barat. Atau saya yang telat nonton, ya? Entahlah.

Btw, film A Copy Of My Mind udah diputer diberbagai festival film di luar negeri, loh. Jadi kalo kalian menganggap film Indonesia kualitasnya jelek artinya masih kurang banyak film lokal yang kalian tonton.

A Copy Of My Mind awalnya saya kira tak jauh beda dengan film-film karya Om Joko Anwar sebelumnya. Yah, walaupun saya hanya menonton Modus Anomali. Maaf Om nanti saya nonton film Om yang lain, ya hehehe. Saya mengharapkan ada adegan bedarah-darah semacam itu di A Copy Of My Mind. Ternyata ekspektasi saya terlalu jauh. A Copy Of My Mind jelas berbeda dari film-film Om Joko yang lain.

A Copy Of My Mind menceritakan 2 karakter bernama Sari (Tara Basro) dan Alek (Ciko Jericho). Sari adalah seorang terapis di salon kecantikan. Sementara Alek adalah pembuat subtitle DVD bajakan. Pertemuan keduanya terjadi ketika Sari yang hobi menonton film melalui DVD bajakan memprotes Alek, yang saat itu berada di toko DVD langganan Sari, karena subtitle buatannya amburadul. Alek menjawab Sari sambil menyentil kita semua "Ya emang gitu, kalo mau subtitle yang bagus beli yang ori. Bajakan kok diprotes"
A Copy Of My Mind
Ketika Sari protes masalah subtitle ke Alek sumber

Ide sederhana yang orang pinggiran Jakarta impikan turut dihadirkan di A Copy Of My Mind. Seperti Sari yang bermimpi punya home theater sendiri di rumah. Dan dunia malam khas kota Jakarta juga hadir. Adalah Alek yang sering ikutan judi balap liar tiap malam sebelum bertemu dengan Sari.

A Copy Of My Mind dipenuhi dialog-dialog sederhana yang dekat dengan kehidupan sehari-hari kita. Romansa Sari dan Alek di film A Copy Of My Mind ini saya kira juga menyindir film-film cinta-cintaan yang selama ini ada. Film cinta-cintaan yang sering kita lihat selalu punya momen-momen so sweet yang bikin penonton meleleh dibuatnya. Namun romantisme di film ini tidak seperti itu. Tidak ada rayuan gombal atau kata-kata puitis bertebaran. Bahasa tubuh Sari dan Alek sudah cukup mengatakan itu semua. Kalo saya bilang sih intim dan penuh gairah.

Oh di film A Copy Of My Mind kalian jangan mengharapkan angle kamera lebay yang mengambilnya harus pakai drone segala macam. Ga ada. Ngapain juga, wong ini film drama kok bukan action. Justru kita diposisikan kaya 'penguntit' kehidupannya Sari dan Alek. Jadi kita semakin ingin tau bagaimana kelanjutan kisah mereka.

Dari awal sampai ke tengah kita disuguhi romansa, namun dari tengah sampai akhir kita dibuat penasaran dan tegang karena romansa mereka ternyata cuma sebentar. Ini karena ulah Sari yang penasaran dengan koleksi DVD seorang napi bernama Bu Mirna (Maera Panigoro) di penjara eksklusif. Lagi-lagi di filmnya Om Joko menyindir orang-orang elit yang tertangkap dan kemudian dibuatkan penjara khusus. DVD yang 'dipinjam' Sari ternyata bukan DVD film yang biasa. Melainkan? Apa hayooo... Hahaha tonton aja lah ya biar ga penasaran.

Kalo buat saya, film A Copy Of My Mind tak perlu dipikirkan endingnya seperti apa. Maksudnya film ini tidak wajib untuk punya ending. Agak aneh memang tapi itu yang saya tangkap dari film ini. Saya ga punya akses untuk mengonfirmasi ke Om Joko perihal ending film ini. Tapi biarlah seperti itu adanya. Om Joko kan doyan bikin film sekahandaknya (semaunya; Bahasa Banjar) hahaha.

Adegan favorit saya adalah ketika Alek ngejawab penelpon gelap di hpnya Sari dengan kalimat "Go F*ck yourself!". Hahaha, Badass banget Men! Oh sama inih! Adegan ngerebus mie! Ah itu sih udah anak kosan banget lah pokoknya. Makan mie sambil nonton film. Kombinasi yang sederhana tapi saya banget hahaha.

Udah kebanyakan spoiler ya? Mending langsung nonton aja deh ya filmnya. Sebelum kalian nonton film barat yang lagi happening itu. Ada baiknya nonton film Indonesia dulu lah. Kalo bukan kita, siapa lagi yang bisa bikin maju industri film lokal?

Ingat kalo ada film Indonesia yang bagus, tonton ya!


A Copy Of My Mind

0 Comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan isi dari tulisan ini. Hargai dengan tidak berkomentar sekadar hanya untuk menaruh link blog anda. Terimakasih. Buat yang terindikasi spammer, akan langsung saya hapus dan report spam.