Liburan Antimainstream, Ini 6 Negara yang Layak Kamu Jajal

Ingin liburan yang berbeda dan lebih berkesan? Cobalah menjelajahi negara-negara antimainstream yang menawarkan keindahan luar biasa dan pengalaman unik yang belum tentu kamu temukan di destinasi populer lainnya.

Kini, kamu juga bisa mewujudkan impian traveling ke luar negeri dengan lebih mudah berkat bantuan pinjaman KTA online yang praktis dan cepat cair. Dengan perencanaan yang tepat, liburan antimainstream pun jadi lebih terjangkau dan menyenangkan.

Lantas, negara mana saja yang layak kamu jajal untuk liburan tak biasa ini? Yuk, cek ulasannya di bawah ini!

Negara Antimainstream untuk Dikunjungi dengan Pinjaman KTA Online

Liburan merupakan kegiatan yang menyenangkan. Dengan liburan, kamu bisa mengurangi tingkat stres. Jadi, pikiranmu akan kembali segar dan siap untuk menjalani beragam rutinitas di kehidupan sehari-hari.

Nah supaya terasa lebih seru, kamu bisa mencoba negara-negara antimainstream saat liburan. Hal ini membuat liburanmu menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Berikut beberapa negara tersebut.

  • Georgia
Kalau kamu ingin menghabiskan waktumu di Eropa tapi bosan dengan daerah yang itu-itu saja, cobalah untuk pergi ke Georgia. Di Georgia, kamu bisa menikmati pemandangan alam sembari mempelajari sejarah dan budaya yang menakjubkan.

Ingin memanjakan mata dengan panorama khas dataran tinggi? Cobalah untuk pergi ke Pegunungan Kaukasus. Selain melihat keindahan pegunungan, kamu juga bisa mengunjungi Svaneti yang terkenal akan menara batu dari abad pertengahan, lho!

Selain itu, kamu juga bisa pergi ke Mtskheta, kota kuno yang dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO karena mempunyai banyak bangunan bersejarah. Ada juga Festival Mtskhetoba-Svetitskhovic untuk menghormati katedral di sana.

  • Ekuador

Negara lain yang bisa kamu kunjungi dengan pinjaman KTA online adalah Ekuador. Di sini, kamu bisa pergi ke Cuenca, kota terbesar ketiga di negara tersebut yang telah dihuni sejak 500 Masehi sehingga kaya akan sejarah.

Kamu juga bisa menikmati karnaval di Guaranda. Karnaval ini cukup menarik karena ada banyak pita, bunga, dan permen yang bisa kamu makan, lho! Menariknya, ada juga perang tepung dan air di sana.

Kalau ingin melihat kura-kura raksasa Galapagos yang terkenal dan iguana laut, kunjungilah Kepulauan Galapagos. Di sana, kamu juga bisa belajar ilmu konservasi untuk melindungi alam agar tetap terjaga.

  • Oman

Tertarik dengan vibes Timur Tengah? Kalau iya, cobalah pergi ke Oman. Tak hanya bisa bertemu dengan gurun, pegunungan dan pantai juga bisa dinikmati di sana. 

Bahkan, Jebel Akhdar dan Jebel Sam akan tertutup salju tebal saat musim dingin, lho!

Selain itu, kamu juga bisa menjelajahi Muscat. Ibu kota Oman ini menyimpan sejuta sejarah dengan panorama pasar ramai, arsitektur tradisional yang khas, serta aneka benteng kuno menarik.

Nah, kalau kamu ingin bersantai di negara tersebut, cobalah untuk mengikuti tur kapal yang mengunjungi teluk-teluk tersembunyi. Aktivitas santai lain yang tak kalah menarik adalah berkemah di gurun dengan ditemani bintang-bintang pada malam hari.

Ingin mengenal kehidupan masyarakat Oman lebih jauh? Pasar tradisional juga bisa dikunjungi. Contohnya adalah Muttrah Souq.

Photo by Muhammad Shoaib on Unsplash

  • Kiribati

Kiribati juga layak untuk dipertimbangkan kalau ingin berlibur antimainstream dengan pinjaman KTA online. Negara kepulauan di Samudra Pasifik ini mempunyai panorama laut yang menakjubkan, lho!

Selain itu, kamu juga bisa menikmati keindahan berbagai tebing kapur curam, atoll, dan pulau-pulau kecil yang terkenal sebagai Venesia Pasifik. Ada juga terumbu karang yang indah di Pulau Phoenix lengkap dengan keanekaragaman hayatinya.

Kalau sudah puas di daerah pesisir, cobalah untuk menjelajahi Tarawa Atoll. Tarawa Atoll merupakan ibu kota Kiribati sekaligus saksi bisu Perang Dunia II. Tentu kamu akan menemukan jejak-jejak perang tersebut di kota yang indah ini.

  • Nepal

Tertarik dengan Pegunungan Himalaya? Kalau iya, Nepal layak untuk kamu datangi saat liburan. Di sini, kamu bisa menikmati keindahan pegunungan tersebut hingga mencoba mendakinya. Psst, ada Gunung Everest di sini!

Selain itu, Lembah Kathmandu juga bisa dijelajahi. Di sini, berbagai bangunan bersejarah khas Nepal bisa ditemui. Misalnya adalah kuil dan pagoda. Bangunan-bangunan tersebut juga bisa ditemui di Bhaktapur yang terkenal akan arsitektur Newari.

Bila ingin mengenal Nepal lebih jauh, cobalah untuk mendatangi Tihar yang dikenal sebagai Festival Cahaya. Festival Hindu ini dirayakan untuk menghormati dewa, hewan, dan hubungan antarmanusia.

  • Tunisia

Penasaran dengan kehidupan negara Afrika dengan nuansa Timur Tengah? Kunjungi Tunisia untuk memuaskan rasa penasaran tersebut. Ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan saat berada di negara Afrika Utara ini.

Salah satu hal menarik tersebut adalah mengunjungi Gurun Sahara. Di sini, kamu tak hanya bisa melihat lautan pasir, namun juga mengamati aktivitas hewan dan berkemah bersama bintang-bintang.

Selain itu, Amfiteater El Jem juga bisa dikunjungi. Tempat yang berada di Kartago ini merupakan peninggalan Bangsa Romawi. Menariknya, amfiteater tersebut merupakan salah satu yang paling terpelihara dengan baik di seluruh dunia!

Tentu kamu juga bisa menikmati keindahan panorama khas pesisir di sini. Hal ini disebabkan oleh adanya beragam pantai menakjubkan, seperti Hammamet dan Djerba. Ada juga pasar tradisional yang khas di kota-kota Tunisia.

Ayo Segera Berlibur dengan Dukungan DBS KTA

Sekarang, kamu sudah tahu negara antimainstream apa saja yang bisa dikunjungi saat musim liburan tiba, bukan? Nah, supaya liburanmu berjalan dengan lancar, DBS KTA bisa dimanfaatkan.

Dengan DBS KTA, kamu bisa mendapatkan cicilan sampai 36 bulan dengan bunga flat mulai dari 0,88% saja. Selain itu, limit pinjaman sampai 300 juta bisa didapatkan.

Menarik, ‘kan? Jadi, apalagi yang kamu tunggu? Ayo segera liburan dengan pinjaman KTA online di sini! Psst, ada eVoucher Rp1 juta gratis yang menunggumu kalau daftar sekarang, lho!

Barang yang ga boleh ketinggalan ketika travelling

Liburan memang kegiatan menyenangkan, terlebih kalo liburannya bareng orang-orang yang kita sayangi. Dibalik liburan yang menyenangkan itu ada packing yang menyebalkan. Apalagi kalo udah ribet packing ternyata masih ada yang ketinggalan juga! Betenya setengah mampus kalo gue.

Ketika lu travelling ke suatu tempat, selalu ingat harus membawa beberapa barang ini kemanapun. Buat gue ini daftar barang yang ga boleh ketinggalan karena kalo ketinggalan bakalan ribet nyarinya terlebih kalo travelling-nya ke tempat yang agak terpencil.

Tulisan kali ini ga cuman bantu lu menentukan barang-barang mana aja yang harus masuk koper/backpack lebih dulu. Tapi ngingetin gue juga biar rencana travelling selanjutnya biar ga lupa bawa barang-barang ini. Jadi, kalo menurut lu daftar barangnya ga esensial di tulisan ini, gue minta maaf duluan, ya.

Berikut daftar barang yang ga boleh ketinggalan ketika travelling dan kalo bisa, masukin duluan sebelum packing barang yang lain.

1. Sarung

Benda yang ga boleh ketinggalan kalo travelling yang pertama adalah sarung. Menurut gue barang yang esensial untuk dibawa saat bepergian. Sarung ini sangat multifungsi kalo dibawa. Selain untuk kebutuhan untuk solat bagi yang muslim, juga bisa dipake untuk dijadikan selimut. Apalagi kalo lu nginepnya di hotel yang ga menyediakan selimut.

Selain itu, sarung ini bahannya tipis jadi bisa nyempil diantara pakaian-pakaian di dalam koper/backpack. Sangat praktis dan versatile sekali untuk bekal bepergian lu. Saran gue sih sarung ini ga perlu dipake buat jalan-jalan. Hanya untuk kepentingan di kamar aja.

2. Topi

Bawa topi bukan cuman buat gaya-gayaan. Tapi melindungi kepala lu dari panas matahari dan ga kehujanan. Gue lebih khawatir kalo kehujanan, sih, daripada kepanasan. Kalo hujan tu repot ngeringin badan sama pakaiannya, trus bikin lebih cepet cape juga karena badan harus "ngelawan" dingin. Cuaca dingin juga bikin gampang bikin sakit.

3. Sendal jepit

Ini wajib banget disiapin dari rumah, versatile banget kegunaannya. Selain dipake buat backup rotasi penggunaan sepatu lu, bisa juga dipake untuk jalan kaki jarak pendek di sekitaran hotel/penginapan. Daripada gegayaan pake sepatu padahal cuman ke samping hotelnya doang?

Cari sendal jepit yang agak tipis dan ga makan tempat banyak di tas/koper lu. Ga perlu yang bagus banget, tapi jangan yang burik banget juga, dong! Pilih yang masih layak pakai dan ga malu-maluin kalo diliat sama orang. Mirip kayak milih apa? Iya betul, yang itu.

4. Kabel colokan

Ini opsional aja sih sebetulnya, karena rada riweuh bawanya. Kalo lu punya hp yang banyak dan butuh untuk dicharge barengan, gue saranin untuk bawa aja. Terlebih kalo lu nginep 1 kamar sama temen/keluarga. Karena ada hotel yang tempat colokannya minimalis banget, jadi harus disiasatin sendiri.

Bawa kabel colokan yang ga terlalu banyak makan tempat dan punya slot colokan yang banyak. Colokan yang punya 4 slot udah cukup menurut gue, kalo 3 rada kurang. Tapi sekali lagi, kalo memang memungkinkan aja. Kalo ga cukup lagi tempatnya, skip aja untuk bawa alat ini.

***

Mungkin masih banyak lagi benda esensial lainnya yang wajib dibawa travelling tapi belum ditulis di artikel ini. Kalo lu punya rekomendasi benda esensial yang wajib dibawa ketika travelling lainnya, tulis aja di kolom komentar, ya! Bantu ingetin gue dan pembaca lainnya sama-sama.

Udah lama ga travelling bareng orang tua

Bisa dibilang ini trip bareng orang tua pertama setelah sekian lama kami ga pernah pergi bareng lagi. Dulu waktu Bapa gue masih belum pensiun, kami lumayan sering pergi bareng entah ke Jakarta/Surabaya. Waktu itu gue masih sekolah jadi masih bisa izin 2-3 hari tanpa khawatir gaji dipotong.

Semenjak bapa gue pensiun, belum pernah lagi kami bertiga jalan-jalan bareng ke luar Kalimantan. Terlebih waktu itu gue juga udah kerja, jadi agak susah nyari waktu kosongnya juga. Mereka juga punya usaha sendiri sekarang, jadi kita sama-sama sibuk juga.

Tapi entah kenapa, tahun ini ibu gue kepengen liat PRJ (Pekan Raya Jakarta) katanya. Gue yang memang udah lama mau ngajak mereka jalan-jalan menyambut wacana ini dengan senang hati, dong! Karena mereka udah lama banget ga ke Jakarta, terakhir mereka ke Jakarta itu stasiun kereta api masih kumuh banget soalnya.

Wacananya udah dilempar dari bulan Mei tahun ini. Dengan menyesuaikan jadwal kerjaan dan tanggal event PRJ, akhirnya kami berangkat di bulan Juli. Tiket berangkat dipesan H-3 keberangkatan karena menunggu kepastian disetujui cuti gue.

Persiapan berangkat


Resiko yang ga gue mitigasi ketika pesan tiket mepet hari H adalah: duduknya bakalan misah-misah. Ketika
check in online kursi yang tersedia di pesawatnya cuman sisa yang di tengah. Itu pun jauh-jauh barisnya, tapi mau gimana lagi? Daripada disuruh ikut duduk di bagasi pesawat? Akhirnya gue pilih nomer duduk yang tersedia.

Gue baru tau kalo maskapai Super Air Jet bisa pilih tempat duduk pas check in online. Parahnya lagi, yang milih kursi duluan ini mencar-mencar semua nomernya. Nomor kursi yang tersisa cuman yang di tengah doang, kan kampret! Nyusahin orang lain namanya kalo kayak begitu.

Beda travelling bareng orang tua kali ini dengan yang sebelumnya: gue punya lebih banyak peran. Sebelumnya waktu gue masih SD, gue ga ngerti pergi jalan-jalan itu apa aja yang perlu diurus. Taunya bawa pergi bawa mainan, pulangnya bawa mainan lebih banyak doang.

Kalo sekarang gue berbagi peran sama Ibu, terutama dalam urusan akomodasi selama di Jakarta. Untuk tiket pesawat dan penginapan, gue yang urus karena udah pernah dan tau ke Jakarta nginep dimana yang murah dan akses kemana-mananya gampang. Urusan makan dan printilan selama di Jakarta, itu Ibu gue yang urus. Bapa gue? Dia cukup bawa badan aja gausah ngapa-ngapain.

Tujuan utama orang tua kalo travelling itu tidak bukan adalah BELANJA!! Ga ada yang lain. Beda banget kalo gue travelling sendiri tujuannya ke tempat-tempat kayak museum atau perpustakaan lokalnya. Makanya agenda travelling kali ini, tujuannya cuman 3: Pekan Raya Jakarta, Pasar Tanah Abang dan ITC Mangga Dua. Turis banget, ga tuh??

Selama di Jakarta

Jadi selama 4 hari 3 malam di Jakarta, tujuannya muter antara 3 tempat itu aja tiap harinya. Ibarat kata "Tiada hari tanpa ke Mangga Dua, tiada kesan tanpa mampir ke Pasar Tanah Abang".

Temen-temen gue nanya, ngapain ke Jakarta dan begitu mereka tau tujuannya komennya pada sama semua "PRJ rame banget! Apalagi kalo weekend." Mau gimana lagi? Karena ini kemauan orang tua, ya diturutin aja dulu, daripada penasaran doang liat di berita, mending mereka liat sendiri.

Gue sih ga ada masalah mau acaranya itu nanti bakalan rame orang atau ga, yang penting apa yang mereka mau bisa gue penuhin. Karena hampir semua yang gue mau juga mereka usahain untuk menuhin. Masa mereka cuman mau 1 hal aja gue ga bisa? Uangnya ada, waktu bisa dikondisiin, dan badan juga lagi sehat. Mau alasan apalagi?

Enaknya Jakarta transumnya udah terintegrasi satu sama lain, bisa jadi alternatif kalo mau jalan-jalan murah sekitaran kota Jakarta. Bahkan kalo mau ke kota-kota penyangganya macam Bekasi ataupun Tangerang pun masih nyampe. Akan lebih murah kalo pake transum daripada mobil daring.

Kekurangannya kami harus banyak jalan kaki dan menunggu transumnya. Pada akhirnya banyak membuang waktu di jalan hanya untuk mendapatkan harga murahnya. Agak dilematis memang, kalo lebih mementingkan waktu, gue lebih menyarankan untuk pakai mobil daring aja. Tapi kalo lu kepengen transportasi yang murah, lebih rekomen pake transum dan siapkan stamina yang prima.

Meskipun selama di Jakarta kami dominan jalan kaki, tapi alhamdulillah ga ada yang sakit. Paling cuman kecapean doang karena seharian lelah jalan kaki. Apalagi Bapa gue yang ga terbiasa kakinya dipake jalan. Gue sama Ibu mah udah sering hampir tiap minggu rutin ngadain "jalan santai". Biasanya dapet 2-3 kilo udah lumayan banget.

Kalo Bapa gue terbiasa make kakinya buat jalan, harusnya naik transum akan lebih dominan. Perjalanan kami akhirnya diwarnai kombinasi naik transum, bajaj, angkot dan mobil daring. Gapapalah hitung-hitung nyari pengalaman make transum di kota orang. Karena di kota sendiri jarang banget make transumnya hehe.

Makanya dari awal gue udah wanti-wanti untuk beli vitamin buat bepergian kali ini. Biar ga ngedrop karna kecapean dan kurang istirahat akibat jadwal belanja yang padat. Ga seru kalo lagi liburan malah sakit, kan?

Persiapan pulang

Mau pulang ga kalah riewuh-nya daripada berangkat. Karena bawannya jadi nambah 1 tas lagi. Packing-pun harus dirombak demi menyesuaikan komposisi barang di dalamnya. Gue yang ga suka keribetan cuman pake backpack kapasitas 30 liter untuk pergi 4 hari 1 malam.

Beda dengan berangkatnya dari bandara ke hotel kami naik bus Damri dengan tarif 80.000 per orang, total 240.000 untuk 3 orang. Sekarang baliknya kami naik mobil daring dan bayar "cuma" 160.000-an + tol sekitar 19.000 kalo ga salah. Jatohnya lebih murah dan kami ga perlu jalan kaki ke terminal bus karna dijemput langsung depan hotelnya.

Kalo travelling sendirian, transport dari bandara ke penginapan ataupun sebaliknya lebih murah pake transum kayak Damri. Tapi kalo rame-rame bareng keluarga, lebih murah pake mobil daring aja, karna yang dihitung biaya mobilnya, bukan individu.

Kalo lu pulang lewat Terminal 3 kayak gue, siapkan stamina terutama kalo gate lu 20-an ke atas. Kemaren gue dapet di gate 17, pertama kalinya dapat gate yang "cuman" belasan. Biasanya gate ujung dunia macam 28 atau 30. Bandara luasnya ga ngotak itu sebenarnya punya free shuttle bus tapi konsepnya dibikin hidden gem. Kampret emang!

Alhamdulillah kami bertiga pulang sampai ke rumah dengan selamat. Padahal selama persiapan take off, bandara lagi hujan deras banget. Untungnya kondisi bandara di kedatangan sama sekali ga ada basahnya.

Besoknya gue langsung berangkat kerja, ngelakuin rutinitas kayak biasa lagi. Liburannya terlalu cepet berakhir menurut gue. Tapi kalo kelamaan, kerjaan gue makin banyak yang tertunda. Pengennya liburan yang lama tanpa harus kepikiran kerjaan numpuk karna udah dikerjain sama yang lain. What a life thats gonna be!??

Setelah selesai nulis artikel ini, gue baru nyadar kalo ternyata foto-foto yang gue ambil masih kurang. Terlalu takut kehabisan memori di tengah perjalanan kayaknya. Mungkin perlu upgrade memori atau mungkin ganti hp yang memorinya lebih gede. Ingetin gue juga untuk lebih banyak ambil foto format landscape untuk dekorasi tulisan di blog, ya! We'll see that later!

Seandainya pergi bersama

Selama ini gue cuman mikir gimana kalo mereka yang duluan atau gue yang duluan pergi. Tapi gue belum explore kemungkinan ke-3: gimana kalo seandainya kami pergi bareng? Skenario yang belum pernah terpikir sebelumnya. Akhirnya menimbulkan banyak pertanyaan lanjutan terkait skenario ini, gue pun penasaran.

Khayalan gue memikirkan hal-hal yang akan terjadi seandainya kami pergi bersama. Apa yang harus gue lakukan ketika meninggalkan semuanya nanti? Kepada siapa gue akan "wariskan" semua apa yang udah gue lakuin selama ini? Sampai ke yang paling gue takutkan: apakah akan ada yang menangisi gue ketika pergi nanti?

Disclaimer dulu: ini bukan pesan bundir, ya! Gue masih waras ,kocak!!

Skenario ini terbersit ketika gue mikir untuk travel bareng sama orang rumah akhir-akhir ini. Tiba-tiba aja terpikir kalo misalnya kami akhirnya "pergi" bareng ketika jalan-jalan?

Gue ga tau apakah ini skenario yang buruk, atau skenario terbaik buat kami. Gue belum ada keturunan dan orang tua gue ga punya ahli waris selain gue. Mungkin ini skenario yang "unik" kalo diliat dari perspektif hukum kalo kejadian. 

Dari sisi ayah gue, dia punya beberapa sodara yang masih hidup. Tapi gue rasa mereka juga ga ngerasa kalo ayah gue itu punya harta, jadi mereka mungkin ga akan mau juga jadi ahli warisnya. Which is good, karna gue pun ga rela kalo harta warisan keluarga ini jatuh ke mereka. Mweheheh no hard feeling guys! I just dont like you, honestly.

Dari sisi ibu, sodaranya udah meninggal. Anak-anaknya sih ada tapi ga akrab, jadi ya udah pasti bukan orang yang tepat jadi ahli waris. Seperti tulisan di atas, gue pun juga ga rela kalo harta orang tua gue diwariskan ke mereka. Buat gue mereka ga layak untuk mendapatkannya.

Gue rasa sih ga ada yang layak untuk bisa menjadi ahli waris harta dari keluarga gue selain kami ber-3 di rumah. Bahkan termasuk negara sekalipun, enak banget mereka mau ngambil begitu aja setelah kami ga ada. Apalagi kalo orang-orangnya korup semua begitu.

Sekarang lu pada tau kondisi keluarga selain ayah/ibu gue kayak gimana. Dont tell them! Its just our little secret! Gue rasa sih hampir semua keluarga juga akan melakukan hal yang sama ke harta mereka. Termasuk lu juga nantinya, kecuali lu emang berhati tulus dan sangat murah hati orangnya.

Selain kekhawatiran gue soal harta benda ini mau dilimpahkan kemana, ada hal lain yang bikin kepikiran.

Overthingking gue: ada ga ya yang sedih ketika gue pergi ntar??

Kalo orang tua gue sih yakin banget banyak yang sedih. Meskipun keluarganya ga terlalu akrab, tapi temen-temen mereka banyak dua-duanya. Terlebih mama gue yang bisa dengan mudah dapat temen baru di tempat yang random. Beda banget sama gue yang ga mungkin memulai percakapan sama orang random.

Gue ga punya banyak temen, kalo pun ada, kayaknya gue belum bisa memperlakukan mereka dengan layak. Gue ga pernah berekspektasi tinggi ke mereka ketika memperlakukan gue. Tepatnya gue ga pernah berekspektasi tinggi sama manusia manapun. Jadi mau gimanapun mereka memperlakukan gue, selalu gue anggap layak.

Gue ga tau penilaian mereka ke gue kayak gimana. Berharapnya sih yang positif dan yang baik-baik aja. Gue pengennya meninggalkan kesan yang baik buat semua orang yang gue kenal selama ini. Jadi, meskipun mereka ga berada di dekat gue di saat-saat terakhir, setidaknya mereka mengingat hal-hal baik yang gue bagikan untuk mereka.

Gue ga berharap didatangin banyak orang ketika nanti pergi. Tapi kalo mereka rela mau datang karena gue, bukan orang tua gue, pastinya seneng banget, dong! Meskipun gue masih belum bisa memperlakukan mereka selayaknya yang gue inginkan, mereka masih mau mengingat kebaikan itu.

Dalam hal tertentu gue lebih memprioritaskan kualitas daripada kuantitas. Percuma punya sesuatu yang banyak, tapi ga ada kualitasnya. 

Kayaknya gue lebih suka orang yang datang sedikit, tapi mereka bisa mengingat gue selamanya. Daripada banyak datang hanya untuk mengingat gue terakhir kali lalu melupakan semuanya. Tapi itu kan hak mereka juga untuk mengingat/melupakan sosok gue di hidupnya.

Gue juga mau minta maaf sama semua temen-temen yang pernah minta bantuan selama ini. Bantuan yang gue kasih ga bisa maksimal menyelesaikan masalahnya mereka. Semoga bantuan gue yang ga seberapa itu bisa sedikit meringangkan masalah yang mereka hadapi.

Gue minta maaf atas segala kesalahan yang pernah gue lakuin ke semua orang yang pernah berinteraksi seumur hidup ini. Baik itu kesalahan yang disengaja ataupun ga. Semoga tulisan ini ga mengurangi rasa tulus dan ikhlas atas permintaan maaf yang gue haturkan. Makasih banget untuk kalian yang sudah mau dan ikhlas memaafkan kesalahan gue, ya.

Sekalian minta maaf juga buat orang tua gue, ya. Siapa tau diantara kalian yang membaca tulisan ini ada yang kenal sama orang tua gue. Pernah berinteraksi sama mereka dan pernah menjadi "korban" atas kesalahan dan kekhilafan mereka, gue mohon untuk dimaafkan, ya.

Semoga ketika kami bertiga pergi, kami tetap berada di hati kalian selamanya. Kami hanya ingin pergi dengan meninggalkan kebahagiaan dan keceriaan buat kalian. Ga ada sedikitpun niat untuk membuat masalah jadi bertambah atau mempersulit kehidupan kalian.

Apapun skenario yang ditentukan sama Tuhan YME, makasih banget kalian udah pernah ada di hidup gue selama ini. 

Bagaimana Cara Agar Kamu Tidak Mudah Digantikan Oleh AI

Akhir-akhir ini rame banget pembahasan soal AI di Indonesia. Terlebih isu ini diangkat langsung sama Wakil Presiden Republik Indonesia sendiri. Perkembangan AI di Indonesia menurut gue cukup masif dan bahkan sudah ada yang mulai ngajarin bikin prompt dan jualan dari AI.

Gue salah satu orang yang setuju jika AI ini adalah terobosan baru dan sangat membantu produktivitas. Gue memanfaatkan AI untuk beberapa kegiatan, entah itu untuk kerjaan ataupun untuk aktivitas media sosial. Keberadaan AI sangat memudahkan gue untuk bisa melakukan brainstorming secara mandiri.

Keberadaan AI di satu sisi sangat membantu orang-orang kayak gue yang perlu sedikit inspirasi. Terkadang mencari di google tidak semudah yang mengetikkan kata kunci seperti yang dulu. Karena kebanyakan artikel yang dimunculkan cenderung kurang informatif dan tidak membantu menyelesaikan masalah, setidaknya menurut gue.

Ketika AI muncul dan mulai mendisrupsi ke kehidupan masyarakat, semuanya berubah. AI dianggap sebagai ancaman untuk sebagian kalangan. Karena bisa membantu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rutinitas yang monoton. Pekerja di kalangan seperti ini sangat mungkin digantikan perannya oleh AI.

Sekarang kita masuk ke intinya, ketika AI menjadi ancaman untuk manusia, gimana caranya biar kita tetap bisa survive dalam hidup terutama dalam karir pekerjaan?

1. Jangan pasrah aja!

Ketika gempuran Ai menyerbu, lu jangan pasrah aja. AI itu ciptaan manusia, sementara lu adalah manusia. Masa lu bisa kalah sama ciptaan sesama lu juga? Ga logis, kan? Semua yang berasal dari manusia, bisa dikalahkan oleh manusia lainnya juga.

Salah ketika AI menyerbu lu malah pasrah sama keadaan! Menunggu untuk hancur dengan sendirinya. Lu kan manusia, punya akal, let me tell you something: akal manusia itu tak terbatas! Akal manusia hanya dibatasi oleh manusia itu sendiri. Ketika lu pasrah, artinya lu yang membatasi diri untuk berkembang lebih baik.

2. Kembangkan kemampuan diri

Kemunculan AI seharusnya bisa jadi "berkah" buat lu. Artinya ada kesempatan yang terbuka lebar untuk berkembang. Ketika lu terpapar dengan teknologi baru, lu punya peluang untuk punya pengetahuan lebih dulu daripada orang lain. Pelajari lebih dulu, membuat lu selangkah lebih maju daripada manusia lain.

Okelah kalo misalnya lu ga mau mendalami AI karna lu ga ngerti ilmunya. Ga masalah, dalami aja ilmu yang lu suka menggunakan AI tadi. Cari tau lebih banyak, gali lebih jauh sesuatu yang lu suka menggunakan AI. Manfaatkan AI untuk mengembangkan skill dan hobi yang lu suka.

3. Punya lebih dari 1 keahlian

Rasanya ga wajar kalo masih ada orang yang belum bisa nambah skill baru di era internet sekarang ini. Karena ilmu gratis itu banyak banget bertebaran dan bisa langsung dipraktikkin, kalo orangnya mau. Apalagi sekarang udah ada AI, harusnya semakin mudah lagi untuk bisa mengembangkan skill atau nambahin skill.

Ketika lu cuman punya 1 skill tapi pada saat yang sama AI bisa punya 3-5 skill sekaligus, lu akan dengan mudah tergantikan. Makanya orang dengan keahlian yang minim ataupun basic, biasanya akan paling terdampak dengan adanya AI. Bisa jadi dampaknya ada di lu juga.

Gue sarankan untuk punya keahlian lebih dari 1, bahkan kalo bisa lebih dari 2. Fokusin selama 6 bulan untuk belajar keahlian baru itu. Harus konsisten, disiplin dan komitmen sama diri sendiri sama keahlian yang baru itu. Demi masa depan lu juga, bukan buat gue.

4. Manusia punya "rasa"

Kalo lu sering make AI untuk kegiatan produktivitas lu, harusnya lu sadar akan sesuatu. AI tuh ga punya "rasa" sama sekali. Ga punya emosi, ga punya ekspresi, bahkan ga punya empati. Ga kayak manusia yang punya hati, emosi dan ekspresi atas suatu hal.

Keberaadaan AI sejatinya tidak dapat menggantikan manusia, karena manusia dan AI jelas sekali perbedaannya. AI dibuat oleh manusia, sementara manusia buatan Yang Maha Pencipta. Sesuatu yang masih dibuat oleh manusia, akan dapat "dikalahkan" oleh manusia lainnya.

Jadilah manusia yang punya hati ketika melakukan pekerjaan sehari-hari. Berikan "rasa" sama kerjaan yang lu lakukan. AI tidak memiliki emosi ketika berinteraksi dengan siapapun, AI itu tidak memiliki rasa. Jadi, ketika lu sedang berinteraksi dengan atasan/bawahan atau customer lu, pastikan lu ngasih rasa yang positif ke mereka. 

Ketika ada yang ngobrol sama lu, rasakan emosinya dan bersimpatilahnya untuknya. Dengan begitu, lu akan jadi manusia yang berbeda dari manusia yang lain meskipun posisi/jabatan lu sama kayak mereka. Tapi ketika lu bisa membuat orang merasa, maka lu akan jadi beda di mata mereka.

5.  Tidak menolak perubahan

Ini yang paling penting: mau menerima perubahan. Ga banyak orang mau berubah karena merasa udah nyaman sama keadaan yang sekarang. Padahal kenyamanan itu menjebak. Bikin kita jadi ga bertumbuh, ga berkembang dan ketinggalan sama yang lain.

Berubah itu emang ga enak, sakit dan berdarah-darah. Tapi itu lebih baik daripada lu digerus oleh zaman dan akhirnya ga kepake dimanapun. Ga ada yang lebih menyedihkan daripada seonggok manusia yang punya peran apa-apa untuk orang sekitarnya. Hidup tapi ga ada fungsinya buat masyarakat, buat apa?

Hanya orang yang terbiasa dengan perubahan yang bisa bertahan. Dunia ini ga sedatar yang lu pikirkan. Jangan membuang semenitpun dalam hari lu untuk ga melakukan persiapan terhadap perubahan yang terjadi. Karna begitu lu siap menghadapi perubahan, lu ga gampang tergantikan sama yang lain.

* * *

Buat gue, keberadaan AI sama sekali tidak bisa dihindari. Daripada marah-marah karna terancam oleh AI, lebih baik memanfaatkannya buat keuntungan diri sendiri. Gue tau lu marah-marah tu bukan karena merasa terancam, tapi karena malas untuk belajar karena udah nyaman sama apa yang lu punya sekarang.

Kita manusia, punya kemampuan beradaptasi yang canggih. Sejak ada manusia pertama kali di dunia ini, manusia ga pernah berhenti berubah. Kalo lu ga berani menghadapi perubahan, gue curiga lu bukan manusia, deh kayaknya. Lu harus berani menghadapi perubahan.

Perubahan pasti terjadi, entah itu lu yang berubah karena keinginan atau lu berubah karena keadaan. Jangan sampai lu berubah karena kondisi yang terakhir. Itu berat banget, percaya sama gue.

Seedbacklink