Pagi ini sebuah artikel dari NatGeo Indonesia menggelitik rasa malu saya akan Indonesia.
Berawal dari tulisan seorang warga Negara Bulgaria, yang menulis dengan judul yang ofensif "Bandung, The City of Pigs" di sini
Saya bukan orang Bandung, namun saya secara tidak langsung ikut malu. Karena orang luar negeri menilai warga Bandung, yang seingat saya itu juga warga Negara Indonesia, hidup dalam lingkungan yang lebih kotor daripada tempat tinggal babi.
Sebegitu kotor,kah?
Mungkin iya, mungkin tidak. Relatif. Tapi yang terpenting adalah, artinya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih masih sangat kurang. Termasuk di kota saya sendiri.
Di sini dikenal dengan julukan 1000 sungai, karena kota ini dikelilingi oleh aliran sungan yang panjang dan besar. Banjarmasin. Itu kota tempat saya tinggal.
Karena banyak sungai, otomatis banyak masyarakatnya yang tinggal di pinggiran sungai. Dan melakukan kegiatan sehari-hari di atasnya. Termasuk membuang sampah/kotoran. Saya pernah melakukan wawancara dengan salah satu ketua RT di lingkungan dimana banyak masyarakatnya tinggal di pinggiran sungai. Dan ternyata masih banyak warga yang membuang sampahnya ke sungai. Karena menurut mereka lebih gampang membuang ke sungai daripada harus ke TPS.
Jika masih ada orang yang membuang sampahnya ke sungai, kenapa TPS tetap saja selalu menumpuk sampah? Jika kita menghitung jumlah sampah yang dibuang ke sungai, dan kita kumpulkan, mungkin jumlah akan menyamai jumlah timbulan sampah di TPS.
Jika memang demikian, maka lingkungan di kota Banjarmasin pun tak kalah kotor dari Bandung. Seharusnya kita malu, karena untuk sampah saja sudah malas membuang ke tempatnya. Di Banjarmasin ini banyak orang yang memakai mobil-mobil mewah dan berkelas, tapi terkadang masih saja ada yang melempar sampah sembarangan ke luar jendela. Memalukan !
Pilih mana? malu karena membuang sampah sembarangan, atau dipermalukan orang lain karena tingkah laku yang menjijikkan itu?
Jika masih ada orang yang membuang sampahnya ke sungai, kenapa TPS tetap saja selalu menumpuk sampah? Jika kita menghitung jumlah sampah yang dibuang ke sungai, dan kita kumpulkan, mungkin jumlah akan menyamai jumlah timbulan sampah di TPS.
Jika memang demikian, maka lingkungan di kota Banjarmasin pun tak kalah kotor dari Bandung. Seharusnya kita malu, karena untuk sampah saja sudah malas membuang ke tempatnya. Di Banjarmasin ini banyak orang yang memakai mobil-mobil mewah dan berkelas, tapi terkadang masih saja ada yang melempar sampah sembarangan ke luar jendela. Memalukan !
Pilih mana? malu karena membuang sampah sembarangan, atau dipermalukan orang lain karena tingkah laku yang menjijikkan itu?
Ubah perilaku dari sekarang, sebelum semuanya terlambat. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Sehat itu mahal harganya. Budayakan hidup sehat sedari kecil agar tua-nya nanti menjadi panjang umur.
STOP BUANG SAMPAH SEMBARANG ! STOP MENCEMARI LINGKUNGAN SENDIRI !
Di mana ada keramaian, di situ banyak sampah. Bukan karena kurangnya tempat sampah, toh di rumah pasti ada tempat sampah kan? Yang ada itu masyarakat kita seperti nggak mau dekat-dekat dengan sampah yang mereka hasilkan sendiri. Sebisa dan secepat mungkin sampah harus dibuang, dan jadilah City of Pigs...
ReplyDeletewah masuk akal sih.. jadi sebetulnya mereka itu higienis ya. tapi higienisnya males buang sampah ke tempanya, malah buangnya suka sembarangan. jadilah seperti sekarang..
DeleteGue warga bandung, dan cukup kaget juga pas denger kabar gitu. Kenapa yang nyadar, harus orang bule? Warga asing? Sementara warga sendiri gak ada yang menyadari dan ingin membenahi.
ReplyDeleteDan, berkat artikel itu juga gue jadi lebih sadar. dan gak pernah buang sampah sembarangan lagi B-)
yah setidaknya ada yang masih peduli untuk menyadarkan kita. iya ga? kalo udah ga ada yang peduli lagi bisa2 kacau hehe
Deleteorang bule tuh asal ngomong. Indonesia tuh bersih man, gak percaya? Lo liat aja, berapa banyak yang makan di warung tenda pecel lele? Bejibun... Bule mana biasa makan di tempat begituan. hehe...
ReplyDeleteMasalah sampah? Indonesia ini pemales? Percaya gak? harus percaya.
Makanya, kalo sampah masih berserakan di pinggir jalan dan manusianya sendiri susah dibilangin. Harusnya ada alternatif lain, contohnya perbanyak tukang sampah keliling.
selalu ada alasan diatas alasan.
itulah Indonesia
dan itu juga karena komen ini nongol disini...
pertanyaan saya :
Delete1. apa hubungannya warung tenda pecel lele sama kebersihan lingkungan?
percuma banyak2 tukang sampah keliling kalo manusianya emang ga pernah peduli sama lingkungannya sendiri. Apalagi manusia yang bisanya cari alasan doang. Apa-apa nyalahin orang lain. Berubahlah untuk diri sendiri, kalo memang ga mau buat orang lain.
dan orang indonesia tuh benci captah...
ReplyDeletenulis angka2 itu gak penting banget, mending pake moderasi komentar. hihihi...
Nah ini gue setuju.. kalo belum ketemu tempat sampah, pegang aja dulu sampahnya. Sebenernya belajar di biasain sih, toh engga ada ruginya buat kita hehe
ReplyDeletemasalah ya itu.. ada aja manusia yang males. kalo udah males apa2 juga susah hahaha..
Deletekeren nih postingannya, bisa menyadarkan masyarakat meskipun dalam hal yang sangat sepele, membuang sampah pada tempatnya.
ReplyDeletesebenarnya semua itu tergantung kebiasaan kita sendiri. kalo aja semua orang di Indonesia ini membuang sampah pada tempatnya. mungkin jalanan di Indonesia bisa bersih seperti jalanan di kota Eropa.
ga usah jauh2 ke Eropa deh kita lirik aja negara tetangga, Singapura. lingkunngannya bersih banget kan. semua tergantung kebiasaan warganya.
btw gue udah follow blog lo nih, follow back ya biar makin erat pertemanannya :)
kebiasaan warganya dan ketegasan pemerintahnya dalam menerapkan aturannya. kalo pemerintahnya tegas, mau ga mau warga harus membiasakan dirinya juga,kan?
Deletesudah difollowbalik mas. makasih :)
Coba nyari orang kreatif yang bisa ngolah sampah itu semudah bertemu sampah, mungkin permasalahan sampah ini akan cepat selesai.
ReplyDeleteOh iya, CAPTHCA itu nyebelin. Setuju nggak?
bisa juga sih jadi solusi, tapi kalo nyari aja susah. gimana kalo kita sendiri yang jadi orang itu?hehehe
Deletebaiklah captchanya udah dihilangkan...
gampangnya ya seperti,mba bilang. mulai dari keluarga sendiri aja. nanti lama-lama mereka sadar kok. intinya budayakan untuk selalu menjaga lingkungan bersih dan sehat sedari kecil :)
ReplyDeletehihi,, langsung melakukan dari tindakan kecil dengan memberi contoh buang sampah pada tempatnya. kemudian ngajak yang lain dengan cara yang kreatif. Maka jadilah komunitas, dari sanalah biasanya akan mudah tertransfer niatan untuk buang sampah pada tempatnya :)
ReplyDeletebentuk komunitas bisa jadi salah satu solusinya juga. semoga makin banyak komunitas yg tergerak buat memerhatikan lingkungan di kotanya :)
DeleteArtikel ini jika dikemas dengan baik dari segi pemakaian bahasa dan kaidah EYD, bisa dikirim ke koran. Ada kalimat yang tak efektif. Kalau mau, kirim saja ke inbox FB untuk "dibabat". Gak apa belajar secara privat jika akunya sempat.
ReplyDeleteSoalnya untuk berbagi tips menulis agar dimuat media tak bisa cepat saji alias instan. Ada proses yang lumayan panjang. Kayak trial and error, tapi harus dengan revisi.
wah begitu ya,bu? terimakasih sarannya. nanti saya kirim via inbox ke FB ibu :)
Deletebetul ! harus mulai dari diri sendiri dan untuk diri sendiri jika malas berbuat untuk orang lain :)
ReplyDeletePadahal buang sampah pada tempatnya itu gampang. Tinggal buang ke tempatnya, udah deh gak pake ribet. Tapi masih aja ada yg buang sampah sembarangan, ngeselin emang :/
ReplyDeleteentahlah.. kadang kemalasan bisa bikin orang menyulitkan yang gampang sepertinya hahaha
Deletebener banget berarti kutipan bang juki "sampah itu kotoran eek itu kotoran
ReplyDeletekalau lo malu boker sembarangan seharusnya lo malu buang sampah sembarangan" visit balik ya gan :)
nah kann.. berarti juki sepaham sama gue hahaha..
Deletelink blognya mana gan??
<- Ngerasa dipermalukan juga. Ga dipungkiri, gue juga pernah nyelipin sampah di laci meja:')
ReplyDeletenah mulai sekarang ubah kebiasaan ya :) terimakasih sudah mampir
Deletesebener nya bukan malu, atau kenapa-kenapa nih ya, indonesia itu orang nya terlalu sok, lu tau kenapa? apa-apa mau nya praktis, misalkan bos nih di kantor nya, mana ada bos buang sampah langsung ke tps? ga ada. paling bilang nya "itu udah ada yang urus" iya sih bener, tapi kebiasaan dikantor lebih sering di bawa ke sosial sehari-hari, buang sampah dijalanan = "AH UDAH ADA YANG URUSIN" bilang nya gitu. Jangan mentang-mentang di indonesia banyak pemulung nya malah jadi bodo amatin karena ada yang urusin, setelah baca ini, gua jadi bercita-cita buat proyek buat tukang sampah, jadi tukang sampah ini nanti gua kumpulin di satu kantor, dia ngambil sampah pake mobil & motor yang sudah dimodif sedemikian rupa untuk menampung sampah di kota-kota besar, dan pemulung gua ini udah bakal gua jamin bersih, lengkap dengan seragam, dan disiplin, ini emang baru mimpi, tapi kalo bisa jadi kenyataan kenapa engga.
ReplyDeletekeren bro ! gue dukung lu bikin program kaya gitu. kalo beneran kejadian, artinya 'level' tukang sampah naik setingkat lebih tinggi. udah ga pake gerobak lagi. mereka jadi ga cape. semoga tercapai :)
DeleteItulah susahnya memberi edukasi ke masyarakat kalau buang sampah semabrangan itu enggak ada untungnya sama sekali. Lihat saja Jakarta. Karena warganya banyak yang buang sampah di kali, kali dnagkal, banjir. Warganya malah nyalahin pemerintah. Fiuhh.
ReplyDeleteUntuk masalah sampah juga pernah tuh disangka pemulung, gara gara sering bawa kantong plastik buat mungutin sampah di jalan. Sampai sampai di sekitar rumah kalau ada sampah saya pungut, tetangga melihatnya aneh.
Yasudah, tidak usah main salah salahan. Yang penting abreng bareng kita sosialisasikan pentingnya hidup sehat dengan tidak membuang sampah sembarangan.:)
Kau ngetik pakai hape ya? Ini tak ada spasi enter untuk paragraf baru:p
iya setuju. kalo main salah-salahan semua pasti ga mau disalahin :)
Deletepake laptop loh padahal. itu emang sengaja ga dipisah karna masih dalam satu kesatuan sama yang diatasnya hehe
susah sekali kalo buang sampah pada tempatnya karena takut dihukum
ReplyDeletesadar kebersihan harus didasari dari dalam diri :D
betul ! mulai dari diri sendiri dulu aja
Deleteiyaa..rasanya maluu banget... city of pig...kieliatan joroknya,,,ampun deh....
ReplyDeletetapi kadang kita sendiri juga ngelakuin itu loh...emang butuh kesadaran yang lebih tinggi dari masing2 orang..yah...harus sama2 introspeksi lah...hehehe
iya.. emang mesti kaya gitu. semoga bisa tulisan ini bisa jadi lingkungan sekitar kalian jadi lebih bersih :)
Deleteitu tulisan blogger darimana yaa? Sebegitu hina nya Bandung di julukin sedemikian kata yang ehem banget.
ReplyDeleteEmang Indonesia makin menjadi-jadi saja kalo masalah sampah. Memang musti di hilangkan budaya kotor ini !!
itu orang bulgaria. mungkin ga separah itu. bisa jadi cuman triknya dia biar orang pada ngebaca :)
Deletemulai dari diri sendiri aja dulu. biasakan hidup bersih. pasti bisa
kalau neglohat orang yang naik mobil mewah tapi baung sampah sembarangan, gampang men, deketin ttuh mobil lalu baret catnya dengan kunci motor atau uang logam :D
ReplyDeletehabis itu kita2 dikejar2 sama yang punya mobil menn hahaha
DeleteKami RAJA PLASTIK INDONESIA menjual berbagai produk plastik termasuk tempat sampah plastik yang dijual ke seluruh kota di Indonesia. Kantor kami berada di Jakarta, Telp : 021-87787043 / 081953841039, atau klik website kami di : www.rajaplastikindonesia.com atau www.tempatsampahplastik.net
ReplyDelete