Merindukanmu memang tak semudah dulu, lebih gampang mengucapkannya ketika kamu menjadi milikku. Sekarang cuma bisa memandang wajahmu lewat foto yang tersisa di handphoneku. Dahulu segaris senyum itu selalu menemani dan mewarnai hari-hariku. Dan gelang pemberianmu ini membuat hidupku semakin berwarna, bahkan masih sering ku pakai hingga hari ini. Aku ingat sekali waktu kamu pertama kali memberikan gelang ini setelah kepulanganmu dari Jepang kala itu. Kamu bilang ini adalah jimat dari Jepang yang bisa menjagaku agar tidak selingkuh jika kamu tidak ada di sisiku. Hahaha kekonyolanmu yang khas seperti ini selalu membuatku rindu.
Tapi sekarang semua itu hanya bisa dikenang. Tak mudah untuk menerima perubahan apalagi saat lagi sayang-sayangnya seperti ini. Kamu yang melarangku untuk selingkuh, tapi kamu sendiri yang meninggalkanku untuk orang lain. But it's okay, maybe i'm not good enough to make you happy.
Jika dengan orang lain kamu merasa lebih bahagia, aku rela. Tapi jangan pernah lukai hatinya seperti kamu melukai hatiku.
Karna hujan bisa saja datang dengan petir, namun jangan benci hujan karena petir. Hujan dan petir 2 hal yang berbeda, namun jika kamu hanya menyukai hujan tanpa petir bagaimana kamu bisa menghadapi badai hidupmu sendiri?
Hujan dan petir 2 hal yang berbeda, namun jika kamu hanya menyukai hujan tanpa petir bagaimana kamu bisa menghadapi badai hidupmu sendiri?
ReplyDeletewah kata2 itu keren loh
Ini muji karna ga enak gue puji duluan apa gimana nih? Hahaha :))
DeleteTapi terimakasih yaa..
Sebenernya gue juga bingung maksud kalimat terakhir itu apa.. Gue semacam Vicky Prasetyo gitu kalo udah ngayal :| (lah kok malah curhat?)