Untuk jiwa-jiwa yang pernah mengisi hatinya.
Kepada pemilik hati yang pernah ditinggalkan.
Tegarlah. Rongga di dadamu itu memang akan berlubang pada akhirnya.
Sabarlah. Sakit seperti itu bukan hal yang pertama buatmu bukan?
Tak pernah sesakit ini?
Mungkin hatimu berlubang terlalu dalam. Hingga menghabiskan sisanya untuk yang lain.
Dulu dialah obat segala sakitmu.
Dulu bahagiamu sesederhana melihat senyumannya.
Dulu diomeli tak pernah sesenang ini.
Dulu bersyukur sesederhana menatap matanya.
Dulu dialah kekuatan doamu kepadaNya.
Dulu pelukannya adalah semangatmu.
Dulu bersamanya seakan seisi dunia bisa kamu taklukan.
Tapi itu dulu.
Dulu.
Dulu tak kan bisa diulang.
Dan hatimu bukan miliknya lagi. Hatimu sudah kehilangan pengisinya.
Hampa. Kosong.
Sejak saat itu,
duniamu,
tak akan pernah sama lagi.
Kepada pemilik hati yang pernah ditinggalkan.
Tegarlah. Rongga di dadamu itu memang akan berlubang pada akhirnya.
Sabarlah. Sakit seperti itu bukan hal yang pertama buatmu bukan?
Tak pernah sesakit ini?
Mungkin hatimu berlubang terlalu dalam. Hingga menghabiskan sisanya untuk yang lain.
Dulu dialah obat segala sakitmu.
Dulu bahagiamu sesederhana melihat senyumannya.
Dulu diomeli tak pernah sesenang ini.
Dulu bersyukur sesederhana menatap matanya.
Dulu dialah kekuatan doamu kepadaNya.
Dulu pelukannya adalah semangatmu.
Dulu bersamanya seakan seisi dunia bisa kamu taklukan.
Tapi itu dulu.
Dulu.
Dulu tak kan bisa diulang.
Dan hatimu bukan miliknya lagi. Hatimu sudah kehilangan pengisinya.
Hampa. Kosong.
Sejak saat itu,
duniamu,
tak akan pernah sama lagi.
0 Comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar yang sesuai dengan isi dari tulisan ini. Hargai dengan tidak berkomentar sekadar hanya untuk menaruh link blog anda. Terimakasih. Buat yang terindikasi spammer, akan langsung saya hapus dan report spam.