Ketika sering nonton video dan baca tulisan-tulisan para pebisnis sukses, ada satu kesamaan yang ada dalam kisah mereka. Sama-sama pernah terlilit hutang sebelum akhirnya bangkit dan kemudian bisa dikatakan "sukses" versi kita.
Lalu timbul pertanyaan: Apakah harus bangkrut dan terlilit hutang dulu untuk bisa bangkit lagi dan sukses?
Kondisi kayak gini jadi kegelisahan saya beberapa waktu lalu. Kenapa bangkitnya seorang pebisnis harus dimulai dengan kebangkrutan dan hutang yang banyak sampai bermilyar-milyar?
Kemudian saya berpikir: Apakah bisa sukses tanpa harus ada hutang?
Takutnya, para pebisnis pemula kayak saya dan teman-teman yang lain malah ikut-ikutan nyari "bangkrut" biar bisa dikatain sukses setelah bangkit dari kebangkrutan. Kan ngeri kalo dibayangin.
Bahkan ada yang bilang, kalo pebisnis belum bangkrut 7 kali, namanya bukan pebisnis. Waduh!
Padahal mereka bangkrut karna emang polos aja. Kebanyakan cerita yang saya dengar dan baca, para pebisnis yang pernah bangkrut biasanya karna masih "polos" banget di dunia bisnis. Ada yang ketipu partner sendiri, ada yang terlalu berani ngutang tanpa ngerti resiko di depannya, ada yang berani invest banyak tapi ga ngerti kalo marketnya udah ga ada.
Semua karena kepolosan alias ketidaktahuan mereka.
Artinya kalo kita udah bisa baca kisah gagal mereka, kita bisa menghindari hal itu saat ini. Kegagalan mereka bisa kita jadikan pelajaran untuk diri sendiri agar tidak bisa menjadi seperti itu.
Jadi bisa disimpulkan: ga harus bangkrut dulu untuk jadi seorang pebisnis sukses.
Tapi.. apakah dengan tidak adanya hutang kita patut merasa tenang menjalankan bisnis kita?
Ya dan tidak.
Ga ada hutang bukan berarti kita ga punya tanggungan. Kita tentunya punya target yang akan dicapai dalam bisnis kan? Nah itu juga tanggungan. Itu hutang kita, sama bisnis kita sendiri.
Kalo targetnya ga nyampe, barti kita punya "hutang". Hutang kalo ga dilunasin jadinya numpuk terus. Nah ini juga bisa dijadiin bahan bakar untuk ngembangin bisnis kita. Karna kalo ada hutang, maka ada target. Kalo ada target kita bisa ngukur kemampuan kita untuk mencapai target itu. Dari target bulanan, mingguan, sampai harian.
Jadi kesuksesan dalam bisnis ga ditentukan ada tidaknya hutang. Tapi ada tidaknya target untuk bisnis kita sendiri. Kalo ga ada target gimana? Bisnisnya bisa jalan juga, tapi ga ada tujuannya.
Kayak kita naik taksi, tapi ketika ditanyain tujuannya kemana malah jawab "jalan aja dulu pak". Trus ditanya sama supirnya "bapak punya uang berapa?" "100 ribu nih pak". Trus kita diajakin keliling-keliling sampe argometernya 100 ribu.
Iya kalo supirnya baik, diajakin keliling begitu nyampe argonya 100ribu stopnya di depan rumah. Kalo ga? Diajakin keliling jalan tol, trus di drop di tengah jalan tol ga tau gimana pulangnya. Kan repot?
Itulah pentingnya target. Dan target ga mesti harus berupa utang. Tapi juga bisa target profit, omzet atau apapun yang penting ada angkanya.
Intinya harus ada target yang ditentukan, sehingga kita tau kemana arah kita melangkah.
Semoga tercerahkan.
Semoga bermanfaat.
Join ke Channel telegram saya untuk dapatkan motivasi, mindset, tips dan trik bisnis harian GRATIS!
MAU GANTI MOUSE
Paling Banyak Dibaca
Categories
Sosial
(72)
gue
(51)
lifestyle
(48)
review
(44)
travelling
(30)
lingkungan
(20)
tips
(18)
Politik
(13)
balada anak tunggal
(5)
viral
(2)
Blog Archive
-
►
2024
(25)
- ► December 2024 (4)
- ► November 2024 (4)
- ► October 2024 (2)
- ► September 2024 (3)
- ► August 2024 (4)
- ► April 2024 (1)
- ► March 2024 (2)
-
►
2023
(22)
- ► December 2023 (2)
- ► October 2023 (1)
- ► September 2023 (1)
- ► April 2023 (2)
- ► March 2023 (5)
- ► February 2023 (3)
- ► January 2023 (1)
-
►
2022
(33)
- ► December 2022 (2)
- ► November 2022 (1)
- ► October 2022 (2)
- ► September 2022 (5)
- ► August 2022 (2)
- ► April 2022 (5)
- ► March 2022 (2)
- ► February 2022 (3)
- ► January 2022 (2)
-
►
2021
(23)
- ► December 2021 (7)
- ► November 2021 (1)
- ► October 2021 (9)
- ► September 2021 (1)
- ► August 2021 (2)
- ► February 2021 (1)
- ► January 2021 (1)
-
►
2020
(37)
- ► December 2020 (4)
- ► November 2020 (4)
- ► October 2020 (1)
- ► September 2020 (2)
- ► August 2020 (1)
- ► April 2020 (2)
- ► March 2020 (4)
- ► February 2020 (3)
- ► January 2020 (4)
-
▼
2019
(38)
- ► December 2019 (8)
- ► November 2019 (4)
- ► October 2019 (2)
- ► September 2019 (3)
- ► August 2019 (1)
- ► April 2019 (3)
- ► March 2019 (2)
- ► February 2019 (4)
- ► January 2019 (2)
-
►
2018
(65)
- ► December 2018 (4)
- ► November 2018 (2)
- ► October 2018 (1)
- ► September 2018 (7)
- ► August 2018 (5)
- ► April 2018 (3)
- ► March 2018 (14)
- ► February 2018 (5)
- ► January 2018 (7)
-
►
2017
(59)
- ► December 2017 (8)
- ► November 2017 (7)
- ► October 2017 (6)
- ► September 2017 (5)
- ► August 2017 (5)
- ► April 2017 (3)
- ► March 2017 (5)
- ► February 2017 (3)
- ► January 2017 (3)
-
►
2016
(72)
- ► December 2016 (6)
- ► November 2016 (8)
- ► October 2016 (6)
- ► September 2016 (5)
- ► August 2016 (6)
- ► April 2016 (5)
- ► March 2016 (7)
- ► February 2016 (5)
- ► January 2016 (3)
-
►
2015
(24)
- ► December 2015 (2)
- ► November 2015 (2)
- ► October 2015 (1)
- ► September 2015 (1)
- ► August 2015 (1)
- ► April 2015 (3)
- ► March 2015 (4)
- ► February 2015 (2)
- ► January 2015 (1)
-
►
2014
(81)
- ► December 2014 (1)
- ► November 2014 (3)
- ► October 2014 (6)
- ► September 2014 (2)
- ► August 2014 (4)
- ► April 2014 (7)
- ► March 2014 (10)
- ► February 2014 (14)
- ► January 2014 (8)
-
►
2013
(7)
- ► December 2013 (1)
- ► October 2013 (6)
0 Comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar yang sesuai dengan isi dari tulisan ini. Hargai dengan tidak berkomentar sekadar hanya untuk menaruh link blog anda. Terimakasih. Buat yang terindikasi spammer, akan langsung saya hapus dan report spam.