Sebenarnya pengen nulis ini udah dari lama. Tapi baru sekarang niat nulisnya muncul. Karna tensi politik udah rada menurun juga, jadi gue coba untuk menuliskan hal ini.
Awal tahun 2009, waktu pertama kali kenal yang namanya twitter dan facebook, 2 media sosial ini cuman gue pake untuk nyari temen baru doang. Selama bertahun-tahun dominasi 2 medsos ini kuat banget. Sampai akhirnya muncul instagram yang mengguncang dunia fb dan twitter.
Orang-orang pun mulai berpindah ke instagram. Termasuk gue, karna masih labil pada zaman itu jadi ikut-ikutan tren mulu kerjaannya. Jadilah sekarang gue punya 3 medsos aktif. Walaupun yang paling aktif masih twit sama fb waktu itu. IG ga terlalu aktif karna menurut gue zaman itu masih belum terlalu paham dan rame penggunanya juga.
Ternyata gue salah.
3 media sosial ini ga cuman bisa dipake buat nyari temen doang. Facebook, twitter, dan instagram bisa dipake untuk nyari duit juga! Amazing banget! Bermodalkan update status, upload foto doang bisa dapat duit. Gimana ga menggiurkan banget pekerjaan kayak gini?
Sayangnya, pada tahun itu gue terlalu bodoh untuk menyadari bahwa ternyata pencitraan di media sosial itu penting banget. Pencitraan dalam hal ini "personal branding" ya. Karna modal terkuat untuk bisa memonetasi akun media sosial adalah branding kita.
Tapi, gue hari ga akan bahas personal branding. Kita sama-sama akan membahas perubahan yang terjadi semenjak era industri 4.0 berkembang di Indonesia. Gimana sebuah era ini bisa mempengaruhi sisi kehidupan kita bahkan sampai ke keluarga sendiri.
Semenjak tau blog bisa dijadikan alat untuk menambah penghasilan di tahun 2013, pemikiran gue terhadap media sosial itu berubah. Walaupun gue udah telat selama 4 tahun daripada mereka yang udah start me-monetasi medsosnya duluan di tahun 2009 dan 2010.
Pada akhirnya sekarang semakin banyak anak-anak millenials yang bercita-cita ingin jadi influencer di media sosial. Kita hanya melihat dari sisi easy money yang akan didapatkan begitu jadi influencer. Ketika udah jadi dan bisa menghasilkan duit, gimana caranya menjelaskan ke orang tua apa pekerjaan kita?
Ini tantangan yang menjadi sumber kegelisahan gue saat ini.
Para orang tua zaman dulu, pasti ga ngerti apa itu influencer di instagram. Semakin ga ngerti lagi kalo ternyata jadi influencer di ig itu bisa menghasilkan uang. Para orang tua mau ga mau terdampak dari berkembangnya era industri 4.0 saat ini.
Para pemuda lebih banyak menghabiskan waktunya di depan laptop atau main hp. Yang menurut orang tua kita, duduk depan laptop atau main hp itu sama dengan GA ADA KERJAAN. Wahahah.. sulit ya?
Padahal sekarang, yang namanya "kerja" itu ga mesti ngantor apalagi berseragam. Di rumah pun jadi, ga perlu kemana-mana. Blogger ga perlu keluar rumah cukup depan laptop nulis posting di blog dapat duit. Influencer cukup bikin video/foto di rumah (keluar sebentar untuk shoot foto outdoor) upload dapat duit.
Kayak gue, udah ga kerja kantoran lagi semenjak November 2018. Kerjanya main hp dan main laptop doang. Dikira emak bapak gue malahan ga ada kerjaan beneran. Padahal, gue nulis blog di laptop karna ada client yang minta dibikinin artikel. Main hp karna upload foto produk di akun jualan online gue. Main facebook karna ada produk digital yang lagi promo lebaran.
Kerja juga.
Sekarang udah ga terbatas tempat lagi.
Gue bisa kerja di rumah, di tempat nongkrong bahkan waktu gue liburan gue masih tetep bisa ngerjain kerjaan gue. Industri 4.0 memungkinkan hal ini terjadi. Orang zaman dulu ga akan kepikiran bisa dapat duit dari main hp doang.
Perkembangan teknologi bikin kita jadi lebih mudah untuk ngerjain sesuatu. Yang dulu mesti datang ke kantor untuk nyerahin laporan sekarang cukup kirim via email dari rumah udah bisa diterima atasan secara langsung.
Yang dulu jualan harus buka toko, perlu sewa atau bikin sendiri dulu baru bisa mulai. Sekarang? Cukup duduk di rumah ga perlu kemana-mana, buka toko online di instagram, marketplace atau di facebook udah bisa jualan. Gila ga?
Banyak banget hal yang bisa dilakukan karna perkembangan dunia digital udah semakin cepat.
Makanya ketika ada capres yang pengen bangsanya "ketinggalan" secara teknologi gue justru berpikir keras. Kenapa? Kenapa mau bangsanya ketinggalan daripada negara lain?
Padahal negara lain berlomba-lomba untuk jadi bangsa yang maju, eh kok Indonesia malah pengennya jadi bangsa tertinggal?
Kegaptekan dan kekolotan kayak gini harus segera ditinggalkan. Karna kalo dibiarkan terus berlanjut, Indonesia akan makin tertinggal. Perkembangan teknologi justru bisa bikin kita jadi lebih dinamis dan lebih cepat untuk berkembang dan bergerak jadi bangsa yang maju.
Perkembangan teknologi yang dibaca sebagai "invasi" bangsa asing ke negara sendiri adalah sebuah pemikiran mundur yang harusnya udah ga ada lagi di zaman sekarang. Kekhawatiran aset negara dicaplok bangsa asing karna perkembangan teknologi juga sebuah level keparnoan tingkat tinggi yang bikin bangsa Indonesia masih tetap berstatus negara berkembang sampe sekarang.
Karna pikirannya masih pengen berkembang doang, bukan pengen maju.
Sebagai bangsa, kita harusnya berpikir maju. Kita udah tertinggal dari segi kemajuan teknologi daripada bangsa lain. Pendidikan apalagi? Jauh banget! Harusnya itu yang kita kejar sekarang, bukannya malah "legowo" dan pasrah jadi bangsa yang kuno dan tertinggal. Mau jadi apa?
Gue jujur aja ga mau jadi manusia kuno dan tertinggal. Keberadaan teknologi internet dan digital marketing membuat gue jadi punya kebebasan waktu untuk bekerja dan berkarya lebih banyak.
Jadi kalo ada pemimpin yang ga punya niat untuk mendukung perkembangan digital marketing, tentu aja suara gue ga akan ke sana. Karna hidup gue ada di sana, ketika ada pemimpin yang justru mengabaikan hal ini, ya tentu aja udah gue tinggalin.
Gue pengen Indonesia jadi negara maju dan punya peradaban yang lebih baik dari sekarang. Walaupun masih lama, gue yakin akan ada momentum dimana bangsa ini sadar dan pengen sama-sama bergerak untuk ngedukung kemajuan mereka.
(meskipun sampe sekarang masih ada yang percaya segitiga itu adalah lambang iluminati)
Lewat tulisan ini gue ngajak kalian pembaca semua untuk sama-sama bergerak ke arah yang lebih baik dan lebih mapan secara pemikiran. Lebih dewasa menyikapi kejadian, bukan malah jadi sumbu pendek dan nyebar info yang belum tentu ada kebenarannya.
Semoga bermanfaat.
Join channel telegram gue biar dapatin info tips trik dan update seputar digital marketing setiap hari secara gratis!
MAU GANTI MOUSE
Paling Banyak Dibaca
Categories
Sosial
(72)
gue
(51)
lifestyle
(48)
review
(44)
travelling
(30)
lingkungan
(20)
tips
(18)
Politik
(13)
balada anak tunggal
(5)
viral
(2)
Blog Archive
-
►
2024
(25)
- ► December 2024 (4)
- ► November 2024 (4)
- ► October 2024 (2)
- ► September 2024 (3)
- ► August 2024 (4)
- ► April 2024 (1)
- ► March 2024 (2)
-
►
2023
(22)
- ► December 2023 (2)
- ► October 2023 (1)
- ► September 2023 (1)
- ► April 2023 (2)
- ► March 2023 (5)
- ► February 2023 (3)
- ► January 2023 (1)
-
►
2022
(33)
- ► December 2022 (2)
- ► November 2022 (1)
- ► October 2022 (2)
- ► September 2022 (5)
- ► August 2022 (2)
- ► April 2022 (5)
- ► March 2022 (2)
- ► February 2022 (3)
- ► January 2022 (2)
-
►
2021
(23)
- ► December 2021 (7)
- ► November 2021 (1)
- ► October 2021 (9)
- ► September 2021 (1)
- ► August 2021 (2)
- ► February 2021 (1)
- ► January 2021 (1)
-
►
2020
(37)
- ► December 2020 (4)
- ► November 2020 (4)
- ► October 2020 (1)
- ► September 2020 (2)
- ► August 2020 (1)
- ► April 2020 (2)
- ► March 2020 (4)
- ► February 2020 (3)
- ► January 2020 (4)
-
▼
2019
(38)
- ► December 2019 (8)
- ► November 2019 (4)
- ► October 2019 (2)
- ► September 2019 (3)
- ► August 2019 (1)
- ► April 2019 (3)
- ► March 2019 (2)
- ► February 2019 (4)
- ► January 2019 (2)
-
►
2018
(65)
- ► December 2018 (4)
- ► November 2018 (2)
- ► October 2018 (1)
- ► September 2018 (7)
- ► August 2018 (5)
- ► April 2018 (3)
- ► March 2018 (14)
- ► February 2018 (5)
- ► January 2018 (7)
-
►
2017
(59)
- ► December 2017 (8)
- ► November 2017 (7)
- ► October 2017 (6)
- ► September 2017 (5)
- ► August 2017 (5)
- ► April 2017 (3)
- ► March 2017 (5)
- ► February 2017 (3)
- ► January 2017 (3)
-
►
2016
(72)
- ► December 2016 (6)
- ► November 2016 (8)
- ► October 2016 (6)
- ► September 2016 (5)
- ► August 2016 (6)
- ► April 2016 (5)
- ► March 2016 (7)
- ► February 2016 (5)
- ► January 2016 (3)
-
►
2015
(24)
- ► December 2015 (2)
- ► November 2015 (2)
- ► October 2015 (1)
- ► September 2015 (1)
- ► August 2015 (1)
- ► April 2015 (3)
- ► March 2015 (4)
- ► February 2015 (2)
- ► January 2015 (1)
-
►
2014
(81)
- ► December 2014 (1)
- ► November 2014 (3)
- ► October 2014 (6)
- ► September 2014 (2)
- ► August 2014 (4)
- ► April 2014 (7)
- ► March 2014 (10)
- ► February 2014 (14)
- ► January 2014 (8)
-
►
2013
(7)
- ► December 2013 (1)
- ► October 2013 (6)
0 Comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar yang sesuai dengan isi dari tulisan ini. Hargai dengan tidak berkomentar sekadar hanya untuk menaruh link blog anda. Terimakasih. Buat yang terindikasi spammer, akan langsung saya hapus dan report spam.