Setelah sekian lama hidup, gue baru ngerti pola pembicaraan antara keluarga bapak dan ibu. Sebelumnya gue ga pernah merhatiin kebiasaan mereka dengan seksama. Ternyata ada perbedaan mencolok banget antara lingkaran keluarga bapak dan ibu gue.
Yang baru gue sadari adalah topik pembicaraannya. Kalo keluarga bapak, terutama kaka-kakanya, obrolannya ga jauh-jauh dari jodoh dan kerjaan. Terutama kalo ada gue, ya. Secara yang paling mencolok di sana karna belum kerja dan belum nikah sampai umur segini.
Kalo keluarga ibu, terutama sepupu-sepupunya lebih ke pencapaian-pencapaiannya diri mereka. Jarang banget pengen tau keadaan orang lain, bahkan ponakannya sendiri. Itu yang gue perhatiin selama ini, ya. Mereka keliatannya ga terlalu peduliin keadaan keluarga yang lain. Tapi, bisa jadi mereka lebih peduli keadaan saudara kandungnya aja, sementara ibu gue kan cuman hitungan "sepupu" doang jadi yaa.. ga terlalu dianggap.
Padahal kalo dipikir-pikir, waktu gue kecil malahan dijagain sama keluarga dari ibu. Ya termasuk sepupunya ibu itu. Artinya secara durasi waktu, umur gue lebih banyak dihabiskan sama keluarga dari ibu daripada keluarga bapak. Mestinya mereka keliatan lebih care daripada yang lain kan?
Oh! Ada 1 orang yang paling care di sepupu ibu gue, itu sepupu paling tua di antara lingkaran sepupu ibu gue. Tapi sayang orangnya udah almarhumah sekarang :( Saking care-nya dia, gue sampe berasa ibu 2 orang karena ada dia tuh.
Sampai gue sering mikir kalo segala pencapaian gue selama ini tuh, selain karena doa orang tua juga berkat doa-doa beliau. Karna gue percaya beliau tuh punya kekuatan doa yang sama kuatnya kayak doa ibu gue sendiri. Makanya waktu pertama kali gue dapat gaji kerja sebagian gue kasih ke beliau.
Walaupun kadang beliau suka julid dan ghibah, tapi tetap aja kebaikan beliau akan selalu gue inget sampai kapanpun. Kalo ga karena doa-doa beliau mungkin gue ga jadi kayak sekarang.
Gue percaya sebagian yang terjadi di hidup gue dari kecil sampai sekarang adalah campur tangan dari beliau juga. Makanya ketika dia meninggal, gue nangis banget waktu itu. Semoga dia tenang di sisi-Nya. Aamiin.
Nah, setelah dia meninggal dunia, ga ada lagi orang yang lebih perhatian ke gue daripada dia.
Balik lagi ke fenomena yang pengen gue bahas, kesenjangan itu berasa banget jadinya. Apalagi semenjak sepupu dari ibu gue itu meninggal. Hampir ga ada lagi yang perhatiin gue sebaik dan setulus dia.
Malah jadinya keluarga bapak gue yang konsisten. Dulu gue sempat mikir keluarga bapak gue itu ga terlalu baik. Hanya care sama yang sukses dalam artian kaya dan mapan secara finansial.
Tapi ternyata ga lho.. mereka ga ngebedain status sosial. Mungkin karena mereka ngerasa kalo usaha dan kerja keras itu lebih penting daripada sekadar dapat status "kaya" doang.
Itulah kenapa setiap kali ketemu mereka selalu nanyain status kerjaan gue. Walaupun sok-sok an mau nawarin lowongan kerja gitu. Gue tau sih itu cuman basa-basi, ga beneran nawarin. Ya kalopun beneran ditawarin kerjaan juga ga akan nolak sih, asal cocok aja heheh..
Tapi intinya mereka nunjukkin kalo mereka tau gue "ada". Bukan sekadar pelengkap keluarga bapak dan ibu gue doang. Kita manusia itu kan cuman butuh pengakuan, cuman perlu dianggap ada aja udah seneng. Biarpun basa-basi juga, setidaknya niatnya baik untuk nanyain keadaan orang.
Opini gue terhadap lingkaran keluarga bapak ini, bisa jadi karena dipengaruhi sama opini orang lain yang ngeliat dari luarnya doang. Sebetulnya gue ga perlu dengerin semua omongan itu, tapi karena waktu itu gue masih kecil jadi ya percaya-percaya aja.
Sebaiknya kalianpun begitu, ya.
Ga perlu dengerin omongan negatif orang lain, walaupun itu keluar dari mulut keluarga kalian sendiri. Karena ga semua omongan itu benar. Kalopun semua omongan tadi benar, ya jadikan itu sebagai warning sign buat lu. Tetap berbaik sangka sama orang itu ga ada salahnya. Kecuali kebaikan lu dimanfaatin sama orang lain.
Dengerin omongan negatif orang lain itu cuman menimbun racun dalam tubuh lu doang. Ga akan jadi apa-apa. Jauhi orang-orang yang bikin lu jadi toxic dan dekati orang-orang yang bikin lu punya pikiran positif dan produktif.
Hidup ini mending dibikin untuk hal bermanfaat aja. Hidup udah susah, ditambah susah dengan lu banyak bergaul dengan orang-orang toxic? Kalo bisa milih mending ga usah deh.
Ga bisa ngejauhin orang yang toxic karena kondisi yang ga memungkinkan? Perbanyak orang-orang yang bisa bikin pikiran lu tetap positif. Biar seimbang dan tetap waras secara fisik dan mental.
MAU GANTI MOUSE
Paling Banyak Dibaca
Categories
Sosial
(72)
gue
(51)
lifestyle
(48)
review
(44)
travelling
(30)
lingkungan
(20)
tips
(18)
Politik
(13)
balada anak tunggal
(5)
viral
(2)
Blog Archive
-
►
2024
(26)
- ► December 2024 (5)
- ► November 2024 (4)
- ► October 2024 (2)
- ► September 2024 (3)
- ► August 2024 (4)
- ► April 2024 (1)
- ► March 2024 (2)
-
►
2023
(22)
- ► December 2023 (2)
- ► October 2023 (1)
- ► September 2023 (1)
- ► April 2023 (2)
- ► March 2023 (5)
- ► February 2023 (3)
- ► January 2023 (1)
-
►
2022
(33)
- ► December 2022 (2)
- ► November 2022 (1)
- ► October 2022 (2)
- ► September 2022 (5)
- ► August 2022 (2)
- ► April 2022 (5)
- ► March 2022 (2)
- ► February 2022 (3)
- ► January 2022 (2)
-
►
2021
(23)
- ► December 2021 (7)
- ► November 2021 (1)
- ► October 2021 (9)
- ► September 2021 (1)
- ► August 2021 (2)
- ► February 2021 (1)
- ► January 2021 (1)
-
►
2020
(37)
- ► December 2020 (4)
- ► November 2020 (4)
- ► October 2020 (1)
- ► September 2020 (2)
- ► August 2020 (1)
- ► April 2020 (2)
- ► March 2020 (4)
- ► February 2020 (3)
- ► January 2020 (4)
-
▼
2019
(38)
- ► December 2019 (8)
- ▼ November 2019 (4)
- ► October 2019 (2)
- ► September 2019 (3)
- ► August 2019 (1)
- ► April 2019 (3)
- ► March 2019 (2)
- ► February 2019 (4)
- ► January 2019 (2)
-
►
2018
(65)
- ► December 2018 (4)
- ► November 2018 (2)
- ► October 2018 (1)
- ► September 2018 (7)
- ► August 2018 (5)
- ► April 2018 (3)
- ► March 2018 (14)
- ► February 2018 (5)
- ► January 2018 (7)
-
►
2017
(59)
- ► December 2017 (8)
- ► November 2017 (7)
- ► October 2017 (6)
- ► September 2017 (5)
- ► August 2017 (5)
- ► April 2017 (3)
- ► March 2017 (5)
- ► February 2017 (3)
- ► January 2017 (3)
-
►
2016
(72)
- ► December 2016 (6)
- ► November 2016 (8)
- ► October 2016 (6)
- ► September 2016 (5)
- ► August 2016 (6)
- ► April 2016 (5)
- ► March 2016 (7)
- ► February 2016 (5)
- ► January 2016 (3)
-
►
2015
(24)
- ► December 2015 (2)
- ► November 2015 (2)
- ► October 2015 (1)
- ► September 2015 (1)
- ► August 2015 (1)
- ► April 2015 (3)
- ► March 2015 (4)
- ► February 2015 (2)
- ► January 2015 (1)
-
►
2014
(81)
- ► December 2014 (1)
- ► November 2014 (3)
- ► October 2014 (6)
- ► September 2014 (2)
- ► August 2014 (4)
- ► April 2014 (7)
- ► March 2014 (10)
- ► February 2014 (14)
- ► January 2014 (8)
-
►
2013
(7)
- ► December 2013 (1)
- ► October 2013 (6)
0 Comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar yang sesuai dengan isi dari tulisan ini. Hargai dengan tidak berkomentar sekadar hanya untuk menaruh link blog anda. Terimakasih. Buat yang terindikasi spammer, akan langsung saya hapus dan report spam.