Akhir-akhir ini dunia internet marketing lagi pada heboh ngebahas orang yang mengaku mentor bisnis tapi kelakuannya ga cukup bagus untuk disebut mentor.
Meskipun dia udah punya banyak murid, tapi bukan berarti dia bisa dengan seenaknya berlagak layaknya mentor beneran. Kelakuannya yang tidak menunjukkan personal brand sebagai mentor, membuat orang-orang jengah jadinya.Salah satu kebiasaan negatif yang sering dia lakuin adalah mengata-ngatai mentor lain sebagai "penjual ludah". Entah saking gedegnya atau gimana, dia bahkan sampai bikin video series igtv di akun instagram pribadinya (yang udah centang biru itu) untuk menyindir penjual ludah.
Dia bilang seorang pebisnis itu yang punya bisnis keliatan, bisa diliatin ke orang-orang. Ga kayak penjual ludah yang katanya bisnisnya adalah bisnis seminar, ga keliatan, ngakunya punya duit milyaran tapi ga ada keliatan duitnya.
Ga kayak dia, yang bisnisnya keliatan hasilnya keliatan mobil sport banyak, apartemen gede. Intinya dia itu udah yang paling bener, yang lain yang jadi kompetitor dia, itu salah.
Permainan benar dan salah ini, kata orang-orang udah dia lakuin selama 2 tahun terakhir ini. Saya sendiri baru follow orang ini mungkin sekitar beberapa bulan aja. Awalnya juga lupa waktu itu follow dia karena apa.
Sampai sini mungkin kamu akan bertanya siapa sih orangnya? Ini biar jadi perhatian kamu aja, dan siapa tau circle kamu yang kebetulan tau dan mengagumi orang ini, segera disadarkan.
Inisialnya RR, nama R di bagian belakangnya itu merupakan klan yang cukup terkenal dikalangan para pebisnis. Tinggal kalian cari sendiri aja orangnya siapa ya.
Ketika saya menonton video seriesnya menyindir penjual ludah, saya ngerasa udah ada yang ga beres sama ini orang. Tapi masih pengen liat sejauh mana dia konsisten nyindir orang lain di ignya.
Ternyata konsisten banget man!! Gila!
Saya ga pernah liat orang sekonsisten itu nyindir penjual ludah setiap kali dia update ig story. Ga pernah sekalipun absen mention penjual ludah setiap kali dia pamerin bisnis-bisnisnya ke followers. Gila emang.
Katanya sih, kelakuan nyindir-nyindir kayak gini udah dia lakuin sejam 2 tahun terakhir. Saya dulu penasaran siapa yang sebenarnya dia sindir-sindir ini sih. Secara saya memang banyak kenal ciri-ciri orang yang dia sindir ini di medsos.
Dan beruntungnya saya, waktu itu pernah liat ig storynya yang memention inisial si penjual ludah yang dia maksud. Kebetulan saya sudah lebih dulu memfollow orang ini.
Kalian tau fakta keren yang saya temukan?
Tidak pernah sekalipun orang yang disindir ini membalas ataupun memberikan klarifikasi sindiran dari si RR ini. Tidak pernah. Sampai hari ini, ketika aib RR terbongkar semuanya, barulah dia bersuara.
Selama saya follow dia, ga pernah ada konten 1 pun membahas tentang sindiran ini. Saya nunggu banget padahal, kenapa ga pernah ada konten yang menjawab sindiran itu ya? Bukti bahwa mental yang sehat dan kuat ga pernah bohong kali ya.
Kalo diliat dari sisi medan tempurnya ya, sebetulnya RR ini beda banget dengan orang-orang yang dia sindir secara bisnis. Tapi yang anehnya dia selalu membandingkan dirinya yang punya bisnis konvensional dengan para pebisnis online.
Secara logika, itu sama sekali ga masuk di kepala saya.
Apalagi, kalo ngeliat lini bisnis RR ini yang kebanyakan berfokus di hulu. Dimana dia lebih fokus ke bisnis pertanian jagung yang langsung dari kebun, beras yang dibikin dari pabrik, ikan yang langsung diangkut dari kapal nelayan. Gitu-gitulah.
Sementara "lawan" yang dia serang, urusannya ke bisnis online. Non konvensional dan asetnya tentu ga terlalu keliatan dari sis dunia nyata. Mereka fokusnya ke database pelanggan, list building, followers dan orang-orang yang sudah masuk ke dalam circle buyer listnya.
Trus dia ngebandingin bisnisnya yang keliatannya nyata (dan seolah-olah kayak punya dia), dengan bisnis online yang barangnya ga keliatan kalo secara kasat mata. Dan dia bilang bisnis seperti itu abal-abal.
Maann, c'mon??
Lu aja main instagram followers ratusan ribu emang bisa lu kumpulin sebanyak itu waktu lu ajak nongkrong? Kan ga juga? Hahahah
Masuk ga ke logika kamu gengs? Kalo saya sih ga sama sekali.
Seorang mentor haruslah memberikan teladan yang baik kepada mentee-nya. Jangan sampai kehilangan rasa hormat gara-gara kelakuannya sendiri yang minus di mata murid.
Real Mentor setau saya, bukan ngajak perang kompetitor dengan cara cara tidak etis seperti itu. Tapi lawanlah dengan bisnis yang lebih berkualitas misalnya, atau buktikan kalo memang penjual ludah itu ga punya bisnis, bikinlah bisnis yang sebanding dengan pebisnis online dong.
Fake mentor, dengan modal bacot, dia bisa meyakinkan orang lain bahwa dia beneran punya bisnis. Padahal, bisnisnya bisa aja bukan punya dia. Bisa aja dia cuman jadi Brand Ambassador doang waahaha!
Jadilah sekarang yang awalnya dikira beneran mentor dan beneran pebisnis, dicap sebagai fake mentor. Bahkan dapat julukan fake mentor indonesia. Lebih kasar lagi dikasih julukan penjual dahak. Anjiiir netizen emang julid banget mulutnya hahaha!!
Kalo masih bisa berpikir dengan akal sehat, seharusnya sih followersnya udah sadar sejak lama kalo orang ini memang ada sedikit ga beres sama dirinya. Tapi mungkin karena masih pada muda-muda dan masih mencari jati diri, jadi gampang banget terpengaruh sama omongan-omongan dia. Apalagi orang ini jago banget ngomongnya.
Banyak yang mengakui public speakingnya bagus, dan saya pun juga mengakuinya. Untungnya saya ga punya uang sebanyak followers-followersnya yang lain itu hahaha. Jadi hanya bisa menikmati bacotannya tanpa harus ikutan kelasnya yang katanya gratis tapi bayar uang 60 juta untuk dibalikin selama 1 tahun nantinya.
Buat kalian hati-hati dalam memilih mentor, ya. Apalagi kalo kamu baru mulai merintis usaha gitu. Perhatikan baik-baik mentor yang akan kalian jadikan tempat belajar. Ga semuanya bisa dipercaya ga semuanya bisa diikutin 100%.
Kalo pun kamu salah ikuti mentor, ambil ilmunya tinggalin orangnya hahaha..!!