Beberapa keutamaan membaca surah Al-Kahfi adalah :
1. Dihindarkan dari fitnah Dajjal
2. Menjadi lentera di hari kiamat
3. Dijauhkan dari marabahaya
4. Menghapuskan dosa diantara jumat
Cerita Nabi Musa dan Nabi Khidir
Ayat-ayat di dalam surah Al-kahfi juga mempunyai arti dan pelajaran yang bisa diambil. Salah satu cerita yang ada di dalam surah Al-Kahfi yakni Surah Al-Kahfi 60 – 82. Ayat-ayat tersebut menceritakan kisah perjalanan Nabi Musa bertemu dengan Nabi Khidir.
Sebab turunnya surah Al-Kahfi adalah teguran Allah untuk Nabi Musa karena kesombongan Nabi Musa yang merasa menjadi orang paling pandai. Kebanggan dan kesombongan dari Nabi Musa terlontar ketika salah satu ummatnya bertanya mengenai siapakah orang yang paling pandai. Hal ini juga tertulis di dalam surah Al-Kahfi ayat 60 yang artinya :
“Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun".
Dalam sebuah tafsir disebutkan bahwa ketika Nabi Musa ditanya oleh Kaumnya Bani Isroil tentang “siapa manusia yang paling banyak ilmunya?” kemudian Nabi Musa menjawab “Aku”, kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi Musa bahwa Allah memiliki hamba di sebuah tempat pertemuan anara dua laut yang mempunyai ilmu lebih banyak dari Nabi Musa. Kemudian nabi Musa bertanya “Bagaimana aku dapat menemuinya ya Allah?” kemudian Allah mewahyukan “Bawalah ikan dengan keranjang maka ketika ikan dalam keranjan itu hilang maka engkau sudah sampai kepada tujuanmu”.
Ketika akhirnya Nabi musa bertemu dengan Nabi Khidir, Nabi Khidir menolak menjadikan Nabi Musa mengikutinya dengan berkata bahwasannya Nabi Musa tidak akan sanggup sabar ketika mengikutinya dikarenakan Nabi Musa tidak bisa bersabar untuk sesuatu yang Nabi Musa tidak mempunyai pengetahuan cukup tentangnya.
1. Dihindarkan dari fitnah Dajjal
2. Menjadi lentera di hari kiamat
3. Dijauhkan dari marabahaya
4. Menghapuskan dosa diantara jumat
Cerita Nabi Musa dan Nabi Khidir
Ayat-ayat di dalam surah Al-kahfi juga mempunyai arti dan pelajaran yang bisa diambil. Salah satu cerita yang ada di dalam surah Al-Kahfi yakni Surah Al-Kahfi 60 – 82. Ayat-ayat tersebut menceritakan kisah perjalanan Nabi Musa bertemu dengan Nabi Khidir.
Sebab turunnya surah Al-Kahfi adalah teguran Allah untuk Nabi Musa karena kesombongan Nabi Musa yang merasa menjadi orang paling pandai. Kebanggan dan kesombongan dari Nabi Musa terlontar ketika salah satu ummatnya bertanya mengenai siapakah orang yang paling pandai. Hal ini juga tertulis di dalam surah Al-Kahfi ayat 60 yang artinya :
“Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun".
Dalam sebuah tafsir disebutkan bahwa ketika Nabi Musa ditanya oleh Kaumnya Bani Isroil tentang “siapa manusia yang paling banyak ilmunya?” kemudian Nabi Musa menjawab “Aku”, kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi Musa bahwa Allah memiliki hamba di sebuah tempat pertemuan anara dua laut yang mempunyai ilmu lebih banyak dari Nabi Musa. Kemudian nabi Musa bertanya “Bagaimana aku dapat menemuinya ya Allah?” kemudian Allah mewahyukan “Bawalah ikan dengan keranjang maka ketika ikan dalam keranjan itu hilang maka engkau sudah sampai kepada tujuanmu”.
Ketika akhirnya Nabi musa bertemu dengan Nabi Khidir, Nabi Khidir menolak menjadikan Nabi Musa mengikutinya dengan berkata bahwasannya Nabi Musa tidak akan sanggup sabar ketika mengikutinya dikarenakan Nabi Musa tidak bisa bersabar untuk sesuatu yang Nabi Musa tidak mempunyai pengetahuan cukup tentangnya.
Namun pada akhirnya Nabi Musa menjadi pengikut dari Nabi Khidir dengan syarat Nabi Musa tidak boleh menanyakan sesuatu sampai Nabi Khidir menjelaskannya kepada Nabi Musa. Kisah tersebut telah dijelaskan dalam surah A-Kahfi ayat 66 – 70.
Ada 3 kejadian yang membuat Nabi Khidir tidak lagi menjadikan Nabi Musa sebagai pengikutnya seperti di jelaskan di dalam surah Al-Kahfi ayat 71 – 82.
Ada 3 kejadian yang membuat Nabi Khidir tidak lagi menjadikan Nabi Musa sebagai pengikutnya seperti di jelaskan di dalam surah Al-Kahfi ayat 71 – 82.
Kejadian pertama adalah ketika Nabi Khidir dan Nabi Musa menaiki sebuah perahu kemudian Nabi Khidir melubangi perahu tersebut, Nabi Musa bertanya “Mengapa engkau melubangi perahu, apakah untuk menenggelamkan penumpang didalamnya? Sungguh engkau telah melakukan kesalahan yang besar”.
Kejadian kedua adalah ketika Nabi Khidir dan Nabi Musa bertemu dengan seorang anak kecil kemudian Nabi Khidir membunuh anak tersebut. Nabi Musa Bertanya “Mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh engkau telah melakuksan sesuatu yang mungkar.
Sedangkan kejadian ketiga adalah ketika Nabi Khidir dan Nabi Musa sampai kesuatu tempat dan Nabi Khidir menegakkan Kembali dinding rumah yang hampir roboh, kemudian Nabi Musa bertanya “Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu.
Nabi Musa akhirnya berpisah dengan Nabi Khidir setelah melewati 3 kejadian itu, namun sebelum berpisah Nabi Khidir menjelaskan kepada Nabi Musa tetang perbuatan – perbuatannya. Perahu yang dilubangi oleh Nabi Khidir adalah perahu milik seorang miskin, dimana di hadapan mereka ada seorang raja yang akan merapmas setiap perahu yang lewat.
Kejadian kedua adalah ketika Nabi Khidir dan Nabi Musa bertemu dengan seorang anak kecil kemudian Nabi Khidir membunuh anak tersebut. Nabi Musa Bertanya “Mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh engkau telah melakuksan sesuatu yang mungkar.
Sedangkan kejadian ketiga adalah ketika Nabi Khidir dan Nabi Musa sampai kesuatu tempat dan Nabi Khidir menegakkan Kembali dinding rumah yang hampir roboh, kemudian Nabi Musa bertanya “Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu.
Nabi Musa akhirnya berpisah dengan Nabi Khidir setelah melewati 3 kejadian itu, namun sebelum berpisah Nabi Khidir menjelaskan kepada Nabi Musa tetang perbuatan – perbuatannya. Perahu yang dilubangi oleh Nabi Khidir adalah perahu milik seorang miskin, dimana di hadapan mereka ada seorang raja yang akan merapmas setiap perahu yang lewat.
Sedangkan seorang anak kecil yang dibunuh oleh Nabi Khidir adalah anak kafir dari orangtua yang mukmin dan Allah akan mengganti anak yang lebih baik dari anak tersebut. Yang terakhir dinding rumah yang ditegakkan kembali adalah rumah milik dua anak yatim dimana dibawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua dan ayah mereka adalah seorang yang sholeh.
0 Comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar yang sesuai dengan isi dari tulisan ini. Hargai dengan tidak berkomentar sekadar hanya untuk menaruh link blog anda. Terimakasih. Buat yang terindikasi spammer, akan langsung saya hapus dan report spam.