Food Blogger atau Food Vlogger merupakan sebuah profesi yang muncul karena kekuatan media sosial di zaman sekarang. Mungkin yang awalnya hanya sekadar hobi mereview makanan, malah jadi pekerjaan yang tidak disangka-sangka. Banyak food vlogger/blogger berawal dari "kecelakaan" ketika menjalankan hobi mereka.
|
Tips menjadi seorang food blogger profesional |
Meskipun saya bukan 100% seorang food blogger/vlogger, namun ketika mendapatkan tawaran untuk mereview makanan atau tempat makan saya jadi kepikiran juga. Apa saja yang harus dipersiapkan untuk menjadi seorang food blogger/vlogger?
Tulisan kali ini bukan untuk mengajari food vlogger/blogger yang sudah profesional. Tapi lebih sebagai sarana pengingat saya untuk bisa lebih profesional lagi menjalankan hobi ini. Karena seperti yang dikatakan banyak penulis "menulis adalah mengingat".
1. Siapkan Dokumentasi Yang Cukup
Hal pertama yang menurut saya harus disiapkan untuk jadi food blogger/vlogger profesional adalah menyiapkan dokumentasi yang cukup. Dokumentasi ini berarti bisa video, foto, brief brand/produknya dan hal-hal penting lainnya yang mungkin perlu disampaikan ketika membuat kontennya.
Menurut saya yang terpenting dari dokumentasi adalah kesesuaian dengan konten yang akan dibuat. Apakah nanti bentuknya tulisan, video vertikal atau video horizontal. Jadi kalo bisa, siapkan dokumentasi untuk 3 versi konten tersebut. Karena kalo ga sesuai sama tipe kontennya, jatohnya akan kurang rapi dan keliatan ga profesional.
2. Datang Tepat Waktu
Jika kamu diundang untuk menghadiri acara, usahakan hadir tepat waktu. Meskipun ini sekadar hobi, mau dibayar ataupun tidak, tapi kamu harus tetap bersikap profesional. Orang mengundangmu ke sebuah acara mereka, artinya mereka percaya dengan kredibilitasmu sebagai seorang food blogger.
Terlebih ketika kamu tau, kamu diundang atas rekomendasi seseorang. Artinya ada 2 orang yang harus kamu jaga kepercayaannya. Orang yang merekomendasikanmu dan orang yang mengundangmu itu. Kalo kamu ga bisa jaga profesionalitasmu, saya sarankan untuk menolak saja undangannya. Daripada membuat malu orang-orang yang sudah percaya padamu.
3. Ikuti Ketentuan Klien
Ketika klien mengundangmu, tentu mereka menginginkanmu melakukan sesuatu juga. Ga cuman datang, duduk, dapat goodiebag, pulang. Misalnya klien memintamu untuk memposting review di medsosmu maksimal H+3 sejak undangan. Usahakan minimal H+2 udah selesai atau sudah diposting.
Jangan sampai klien nagih-nagih ke kamu kayak orang punya hutang. Sebagai seorang yang profesional, seharusnya kamu malu kalo sampai ditagih. Bukankah kamu sudah dipercaya oleh klien untuk bisa jadi profesional? Kok kamu malah betingkah?
Ga ada alasan sibuk/yang lain, karena dari awal kamu sudah menyanggupi untuk mengikuti ketentuan klienmu. Sekali lagi, kalo bisa memenuhi ketentuan klien, tolak aja serahkan ke yang lain.
4. Tanyakan Apa Yang Perlu Dibantu Lagi
Untuk memaksimalkan pelayananmu sama klien, setelah semua proyek berjalan, coba tanyakan lagi ke mereka apa yang bisa kamu bantu. Selain menjaga komunikasi tetap terjalin, kamu juga memberikan layanan after sales ke klienmu. Ini akan jadi salah satu nilai tambah yang positif untuk personal brandmu.
Selain itu juga, personalmu sendiri akan lebih mudah diingat sebagai food blogger yang rendah hati. Siapa tau nanti, kalo klienmu atau partner dari klienmu mau ngadain acara lagi di tempatmu mereka ga ragu untuk ngundang kamu lagi.
5. Selalu Update Medsosmu
Pastikan media sosial utamamu diupdate secara rutin. Meskipun idealnya harus update tiap hari, tapi kamu bisa update secara berkala 2-3 hari sekali udah bagus. Jangan sampai keliatan mati suri dan keliatan males-malesan updatenya. Karena media sosialmu adalah "kamu" di dunia maya. Orang-orang yang jauh ngeliat kamu yang dari sosmedmu.
Mereka percaya kredibilitas dan profesionalismemu ya dari cara kamu mengelola kontenmu di media sosial. Meskipun update an media sosial tidak bisa mencerminkan 100% kepribadian seseorang di dunia nyata, minimal mereka tau minatmu dimana atau hobimu memang relevan dengan brand mereka. Kebanyakan klien menilai seseorang itu layak/tidak untuk datang ke event mereka ya dari media sosialnya. Jadi, pastikan kamu mengelola konten di media sosialmu dengan bijak.
Apapun yang jadi hobimu saat ini, lakukan dengan baik dan bijak. Kalo bisa update juga hobimu di media sosial. Lebih bagus lagi kalo punya media sosial khusus untuk update hobimu. Ga harus update tiap hari, tapi rutin diupdatenya.
Meskipun sekadar hobi, tidak menutup kemungkinan suatu saat akan ada orang yang membutuhkan jasa dari hobimu. Ketika kesempatan itu datang, pastikan kamu bersikap dan bertindak profesional. Lakukan dengan baik dan berikan yang terbaik. Sebisa mungkin kamu ga boleh mengecewakan mereka.
0 Comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar yang sesuai dengan isi dari tulisan ini. Hargai dengan tidak berkomentar sekadar hanya untuk menaruh link blog anda. Terimakasih. Buat yang terindikasi spammer, akan langsung saya hapus dan report spam.