WHOOSH DAN DONGENG TRANSPORTASI DI KALIMANTAN

Ketika orang-orang di Pulau Jawa sudah menikmati transportasi kereta api, orang-orang di Kalimantan hanya bisa bermimpi. Ketika orang-orang di Jawa sudah menikmati kereta listrik, orang Kalimantan hanya bisa bermimpi. Ketika orang-orang di Jawa bisa menikmati kereta cepat, lagi-lagi orang di Kalimantan hanya bisa bermimpi.

Ketiadaan Kereta Api Di Kalimantan

Seumur hidup gue tinggal di Kalimantan, ga pernah ada rencana untuk bikin transportasi umum kereta. Apalagi seumur orang tua gue yang umurnya udah 2 kali lipat dari gue sekarang? Selama itu, kami semua hidup tanpa ada kereta, mau itu api ataupun listrik.

Apakah ga ada kereta kami bakalan mati? Ga juga, tapi kalo ada kereta, akan banyak akses yang terbuka. Orang-orang akan lebih mudah untuk bepergian. Jarak tempuh yang sudah pasti akan jauh lebih singkat. Orang yang tinggal di perkotaan pun ga akan segan kalo misalnya di tempatkan di Kabupaten. Akhirnya sumber daya manusia dan alamnya akan terdistribusi lebih merata.

Kesenjangan Transportasi Antara Pulau Jawa dan Kalimantan

Beda banget dari Pulau Jawa yang akses transportasi umumnya lengkap dan mudah. Bahkan bisa gue bilang perkembangannya sangat jauh meninggalkan kota-kota di Kalimantan. Bayangkan, moda transportasi busway di Jakarta udah ada sejak 2004. Sementara salah satu kota di Kalimantan, baru punya moda transportasi sejenis busway tahun 2019. Ketinggalan 15 tahun!

Dari segi infrastruktur pun Kaimantan ini cukup tertinggal. Sampai tulisan ini ditayangkan, ga ada jalan tol yang dibikin sama pemerintah. Boro-boro mau punya kereta cepat, jalan tol aja ga masuk ke sini. Meskipun banyak yang bilang Jokowi udah menurunkan kesenjangan wilayah Indonesia, tapi gue masih ngerasa Kalimantan masih banyak ketinggalannya. Baik dari sisi infrastruktur mapun juga sumber dayanya.

Sejarah Kereta Api di Indonesia

Kalo kita tarik mundur lagi, kereta api sudah ada di pulau Jawa sejak 1867. Lalu terus mengalami evolusi hingga sekarang udah ada kereta cepat. Kalimantan? Sampai gue nulis artikel ini, ga pernah ada pembangunan terkait moda transportasi kereta. Artinya udah 157 tahun Kalimantan ketinggalan sama moda transportasi darat ini.

Pengalaman Naik Transportasi Umum Modern

Gue udah pernah nyobain naik LRT dan MRT di Jakarta. Enak banget kalo akses ke transportasi umum itu gampang. Ga perlu pake motor buat kemana-mana dan harganya pun sangat terjangkau. Setidaknya untuk ke tempat-tempat mainstream ga susah.

Cuman Whoosh yang masih belum pernah gue cobain. Karna moda yang satu ini untuk jarak jauh dan tujuannya masih ke kota Bandung aja. Meskipun gue sempet bilang Bandung itu kota ke-2 gue, tapi masih belum kepikiran untuk balik ke sana lagi. Padahal aksesnya jauh lebih gampang karna ada whoosh.

Kereta Cepat Whoosh: Akses Mudah ke Bandung

Mungkin jalan-jalan berikutnya gue bakalan nyobain whoosh sekalian ke Bandung juga. Tinggal pesat tiket kereta di aplikasi udah bisa dapat kursi. Pilihan kelasnya juga ada macam-macam, tergantung budget travelling masing-masing. Harga tiket whoosh paling murah 350.000 untuk kelas premium ekonomi. 

Cara Beli Tiket Kereta Whoosh

Kalo lu punya rekening BRI, lu bisa langsung beli tiket kereta whoosh pake aplikasi BRImo. Apalagi sekarang ada BRImo FSTVL yang akan menghitung tiap transaksi pake rekening BRI lu jadi poin. Semakin banyak transaksi yang lu lakukan, misalnya beli tiket pesawat atau tiket kereta, makin gede kesempatan lu untuk menangin hadiahnya.

Menurut gue untuk harga 300ribuan bisa nyampe Bandung dalam waktu 30 menit sih sangat worth it. Terutama untuk orang yang waktunya ga banyak untuk bisa pergi ke Bandung. Kalo dibandingin pakai mobil yang sama-sama jalur darat, dari Jakarta ke Bandung bisa 4-5 jam, itu pun kalo ga macet.

Kondisi Transportasi Kalimantan Saat Ini

Ketika orang-orang di pulau Jawa udah bisa merasakan kecepaan 350 km/jam-nya whoosh Jakarta-Bandung dan sebaliknya, Kalimantan masih harus mendengar dongeng transportasinya saja. Masyarakat Kalimantan sangat bergantung pada roda 4 dan roda 2 untuk bepergian jalur darat. Meskipun sudah moda tranportasi sejenis Transjakarta, tapi jika jalan yang itu-itu juga, sama kayak pengguna jalan yang lain, jarak tempuhnya ga akan jauh beda kalo pake kendaraan pribadi.

Apalagi di tempat tinggal gue, cuman bisa ngarep untuk punya moda transportasi kereta api. Lama-lama, kereta bakalan ada setelah 1000 tahun nih gue rasa. Saking lamanya, sampai anak cucu gue nanti cuman dengerin dongeng tentang kereta listrik di Kalimantan. Sedih banget kalo emang itu sampe kejadian, sih.

Hak Akses Transportasi Bagi Masyarakat


Semua orang berhak mendapatkan akses transportasi yang memadai. Ketika ada yang "ketinggalan" untuk merasakan manfaatnya, berarti ada yang salah di sana. Harusnya masyarakat kotanya juga protes karna hak aksesnya terbatas. Mereka udah bayar pajak ke daerahnya, sudah saatnya menuntut balik uang-uang udah mereka bayarkan.

Pentingnya Partisipasi Masyarakat

Masyarakat masih banyak yang ga tau atau ga ngerti. Kalo mereka bayar pajak, mereka juga punya hak untuk memantau kemana aja uangnya dipake. Mereka kira habis bayar pajak itu, udah dibiarin aja pemerintah yang make gitu? Padahal kita bisa nuntut dan kasih kritik ke pemerintahnya uang pajak kita tu dijadiin apa aja. Bukan cuma buat ngegaji pegawai-pegawai kantor doang.

Kadang, pemerintahnya juga yang bereaksi berlebihan sama tuntutan masyarakat. Ketika ada yang protes menyuarakan hak dan aspirasinya, dianggap sebagai ancaman dan akhirnya dibungkam. Sehingga masyarakat takut untuk menyuarakan hak yang seharusnya mereka dapatkan.

Tapi masyarakatnya juga kadang menyampaikannya dengan cara yang berlebihan. Niatnya pengen menyuarakan hak-haknya yang seharusnya disediakan pemerintah, tapi caranya kurang tepat. Ujung-ujungnya bukan kritik tapi malah ujaran kebencian buat pemerintah.

Akhirnya, karna masyarakatnya ga bisa mengomunikasikan suaranya dengan tepat, pemerintah yang ga mau mengedukasi masyarakat gimana menyampaikan aspirasinya dengan benar. Serta respon pemerintah yang berlebihan, sama-sama ga ketemu solusinya. Hak masyarakatnya tetap ga terpenuhi, karna pemerintahnya ga peduli-peduli banget. Masyarakatnya cuman bisa berharap pemerintah ngerti maunya mereka.

Pemerintahnya seolah-olah ga punya beban untuk memenuhi hak masyarakatnya. Bukan cuma karna ga peduli, tapi juga karna masyarakatnya nuntut lalu dibungkam. Seandainya tuntutan masyarakat itu, terlepas dari caranya yang salah atau benar, direspon dengan aksi nyata, gue masih rispek. Ini bener-bener ga peduli dan karna masyarakatnya ga nuntut apa-apa, dianggap pemerintah sebagai kebutuhan masyarakat udah terpenuhi.

Harapan Untuk Kereta Api di Kalimantan

Gue sih berharapnya pemerintah ga sedangkal itu, ya. Gue yakin di pemerintahan ini masih banyak yang punya hati. Masih banyak yang berfikir jernih di sana. Cuman ketutup sama oknum doang.

Semoga keberadaan kereta di Kalimantan ga sekadar wacana atau dongeng semata. Gue juga pengen Kalimantan punya kereta. Biar akses kemana-mana jadi lebih mudah dan jalur darat punya alternatif baru untuk bepergian. 

Kalo menurut lu, nih, kapan kereta api di Kalimantan bakalan terealisasi dan kenapa pada saat itu? Coba tulis di kolom komentar.

#BRImo #BRImoMudahSerbaBisa #BRImoFSTVL #BerlimpahHadiah

0 Comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan isi dari tulisan ini. Hargai dengan tidak berkomentar sekadar hanya untuk menaruh link blog anda. Terimakasih. Buat yang terindikasi spammer, akan langsung saya hapus dan report spam.